Jumat,  10 May 2024

Percepatan Pembangunan Infrastruktur Guna Mengatasi Kemacetan di Kota Tangerang

RN/TIM
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Guna Mengatasi Kemacetan di Kota Tangerang
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah didampingi Plt Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Tatang Sutisna, Kepala Bappeda Kota Tangerang, Said Endrawiyanto saat meninjau proyek infrastruktur di wilayah Kecamatan Larangan

RADAR NONSTOP - Infrastruktur memiliki peran yang sangat strategis dalam kemajuan ekonomi suatu daerah. Pada proses pembangunan maupun pasca pembangunan, hanya pengembangan infrastruktur yang memiliki efek berantai.

Termasuk dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang terus melaksanakan percepatan pembangunan. 

Untuk itu, pengembangan infrastruktur yang dilakukan suatu daerah pada hakekatnya merupakan upaya nyata membangun ekonomi masyarakat. Sebab, untuk mencapai kemajuan ekonomi senantiasa memerlukan infrastruktur yang memadai.

BERITA TERKAIT :
Mantan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Rajut Silaturahmi ke Ponpes Taubatan Nasuha An-Nahdliyah
Bedah LKPJ TA 2023, Komisi III Undang OPD Pemkot dan Jajaran Direksi BUMD Kota Bekasi 

Plt Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Tatang Sutisna menjelaskan, sebelumnya yaitu pada tahun 2017 dan 2018 pihaknya dari Dinas PUPR Kota Tangerang fokus dalam menangani masalah banjir dan upaya pengendalian banjir.

Tercatat beberapa pembangunan seperti drainase di 407 ruas drainase, 32 lokasi turap, 5 unit pintu air, 7 embung dan 18 pusat pengendali banjir. 

Untuk tahun 2019 ini pihaknya akan fokus melakukan pembenahan dan peningkatan kapasitas infrastruktur jalan dan jembatan yang tersebar di 11 titik yang hingga saat ini masih dianggap sebagai penyebab dan simbol kemacetan. “Kota Tangerang merupakan salah satu penyangga DKI Jakarta, yang merupakan Ibu Kota Indonesia, karenanya harus bebas macet,” ujar Tatang.

Infrastruktur jalan dan jembatan yang tersebar di 11 titik tersebut yaitu yang berada diwilayah Kawasan Jembatan Tanah Tinggi, Kawasan Jalan Maulana Hasanudin, Kawasan Jalan Imam Bonjol, Kawasan Mall Shinta, Cimone, Kawasan Kavling Pemda, Kawasan Pertigaan Gondrong, Kawasan Jalan M. Toha (Panarub), Kawasan Jalan Rasuna Said – Alam Sutera, Kawasan Pasar Lama, Kawasan Stasiun Tangerang, dan Kawasan Cemara.

Kemacetan di Jalan Sultan Hasanudin saat jam sibuk.

Dari keseluruhan wilayah tersebut untuk tingkat kemacetan nya sudah masuk kategori jenuh. Hal ini akan semakin bertambah parah terutama saat-saat jam sibuk pagi dan sore hari. “Maka dari itu dari 11 titik tersebut merupakan infrastuktur prioritas yang akan kami kerjakan pada tahun ini, dan mudah - mudahan akan rampung pada akhir 2019 ini,” tuturnya.

Tatang juga mengatakan, persoalan kemacetan ini harus ditanngani secara komprehensif dan menyeluruh. “Tugas kita adalah melakukan pembenahan di bidang infrastruktur. Karena jika hal ini terus dibiarkan, tentu akan menimbulkan kerugian cukup besar serta menurunkan tingkat produktivitas kerja warga, bahkan angka kerugian yang akan kita tanggung setiap tahunnya bisa mencapai trilliunan rupiah,” paparnya.

Percepatan dan perbaikan insfrastruktur menjadi sangat vital dan urgen, mengingat Kota Tangerang saat ini sudah menjadi kota jasa, sehingga secara otomatis sarana dan prasarana infrastruktur yang baik menjadi salah satu faktor pertimbangan para investor menanamkan modalnya di Kota Tangerang. “Kita berharap semua berjalan sesuai dengan rencana dan target yang sudah dibuat,” Pungkas Plt Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Tatang Sutisna.(ADV)