RADAR NONSTOP - Jokowi nampaknya akan mengkotak partai oposisi di Parlemen, DPR Senayan. Setelah PAN kini yang dirayu adalah Partai Demokrat.
Partai besutan SBY ini kabarnya sedang dilobi agar masuk dalam barisan pemerintah. Sikap Demokrat memang terkesan di tengah saat mendukung Prabowo.
Demokrat dituding tidak 100 persen bergerak memenangkan Prabowo-Sandi. Bahkan, Demokrat membiarkan kadernya yang menjadi kepala daerah secara terbuka mendukung Jokowi-Amin.
BERITA TERKAIT :Gelar Tasyakuran Di Dapil II Jakarta Utara Bareng Akar Rumput Demokrat, Bunda Neneng Mulai Gaspoll Menangkan Pasangan RK-Suswono
Wow, AHY Klaim Kinerjanya Kinclong Babat Mafia Tanah
Yang menohok adalah surat SBY kepada kader Demokrat soal kampanye akbar Prabowo-Sandi 7 April di GBK Senayan. Diduga surat SBY yang terkesan tidak setuju itu menjadi gambaran sikap Demokrat main aman.
Kini Demokrat kembali bermanuver. Disebut-sebut partai bintang mercy ini bakal loncat koalisi dari 02 ke 01.
Sinyal kuat Demokrat ke 01 diucapkan Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding. Politisi PKB ini mengakui kalau Jokowi dan SBY serta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkomunikasi dengan baik.
Seperti diberitakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pasca bertemu Jokowi di Istana Negara disebut-sebut bakal loncat ke 01. Bahkan, beberapa elit PAN kabarnya juga sudah mulai mendekat ke kubu Jokowi.
Tapi, isu itu disangkal. Gerindra dan BPN yakin kalau partai yang didirikan Amien Rais tetap berada dibarisan 02.
Di 2014, PAN memang loncat dari Prabowo ke Jokowi. PAN mendapatkan hadiah satu kursi menteri dari Jokowi.
Jika PAN dan Demokrat ke Jokowi, otomatis partai oposisi hanya sisa PKS dan Gerindra. Dua parpol ini jika berduel di parlemen pastinya akan kalah suara.