Senin,  29 April 2024

Puan Harus Tunjuk cdM SEA Games 2019 Dari Kalangan Profesional 

NS/RN
Puan Harus Tunjuk cdM SEA Games 2019 Dari Kalangan Profesional 
Puan Maharani membawa obor Asian Games 2018.

RADAR NONSTOP - Chief de Mission (cdM) SEA Games 2019 belum ditunjuk. Target Indonesia untuk tiga besar terancam gagal. 

Target tiga besar berat bagi Indonesia. Sebab, lesunya KONI Pusat pasca OTT KPK membuat organisasi olahraga itu kurang maksimal? 

Apalagi prestasi Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang tidak bisa jadi patokan. Sebab, peraihan medali emas mayoritas bukan dari cabang olympic. 

BERITA TERKAIT :
Soal Hak Angket, Sikap Puan Maharani Dan Hasto Terbelah?
Konsisten Terapkan Prinsip ESG, Bank DKI Raih Penghargaan ESG Recognized Commitment

Untuk itulah Puan Maharani sebagai Menko PMK agar bisa menunjuk cdM dari kalangan profesional dan bukan hasil pilihan dari Kemenpora. 

Tragisnya Kemenpora belum mempersiapkan Pelatihan Nasional atau Pelatnas secara maksimal. Bahkan Menpora Imam Nahrawi mengakui belum memantau Pelatnas secara langsung. 

Imam juga belum menetapkan Chief de Mission (cdM) kontingen Indonesia ke SEA Games 2019 Filipina. Dia mengusulkan agar CdM berasal dari federasi olahraga. 

SEA Games 2019 berlangsung di Filipina mulai 30 November hingga 11 Desember. Kontingen Merah Putih berencana hanya mengikuti 35 cabang olahraga dari 56 cabang olahraga (cabor) yang ditawarkan oleh tuan rumah.

Sebagian pelatnas sudah berjalan. Imam mengakui belum sempat memantau secara langsung latihan yang dijalani cabor itu. 

Selain akan memantau pelatnas, Menpora juga tengah mencari CdM Indonesia ke SEA Games 2019. Imam membutuhkan waktu untuk menentukan sosok itu. Dia berharap CdM merupakan orang yang sudah berkecimpung mengurusi cabor. 

"Saya belum rapat dengan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Puan Maharani) terkait dengan CdM. Tapi, kami mengusulkan CdM harus berasal dari pimpinan cabor," kata Imam usai buka puasa di Auditorium Wisma Kemenpora, Selasa (7/5/2019). 

"Mereka lebih bisa menyelami tingkat kebutuhan, konsolidasi, koordinasi yang aktif satu sama lain. Pengalaman itu penting," ujar dia. 

"Demikian pula kalau olimpiade kemarin memang sempat muncul nama Rosan P Roeslani (Ketua Umum PB PABBSI). Tentu akan kami bicarakan lebih lanjut untuk diputuskan bersama Menko PMK," ujar Imam yang namanya juga dikaitkan dengan kasus dugaan suap KONI.