RADAR NONSTOP - Warga RT 007/03 Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi menagih janji PT. Adi Karya yang tengah melakukan pembangunan Light Rail Transit (LRT).
Ironisnya, akibat proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek itu, warga menjadi resah lantaran bising.
Tak hanya itu, pembangunan LRT menyebabkan bangunan rumah mereka mengalami kerusakan yang mengakibatkan tembok rumah mereka retak-retak.
Sementara Wanto (48), salah satu warga RT 007 yang tinggal sejak tahun 1975 mengatakan, pihaknyq terkena dampak akibat adanya pembangunan LRT.
"Kondisi rumah kami mengalami kerusakan, sebagian dinding rumah mengalami keretakan akibat proses konstruksi sejak dua bulan lalu, saat pekerjaan tiang LRT," beber Wanto yang rumahnya berdekatan dengan proyek LRT.
Wanto menambahkan, aktivitas konstruksi LRT yang berada di samping Jalan Tol Jakarta Cikampek melakukan pekerjaan pada malam hari.
"Sejak ada proyek mulai retak, kayak dinding rumah. Asbes pada copot, aktivitas pekerja konstruksi kan hampir 24 jam ya, kalau malam itu udah pasti bising," kata Wanto kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Grup) di kediamannya, Rabu (14/5).
Dujelaskan, saat itu pihak LRT (Bambang) pernah datang untuk melihat bangunan yang retak dan menjanjikan akan ada pembebasan lahan.
“Tapi karena kita enggak kena dan hanya perumahan irigasi yang kena pembebasan, maka engga jadi dibebasin. Alasannya jarak radiusnya hanya 6 meter," kata Wanto.
Waktu itu, lanjut Wanto, katanya mau dibicarakan tapi sudah dua bulan ini, namun belum juga diberikan.
"Bahkan sampe sekarang, mereka engga nongol-nongol, hanya ngejanjiin doang," bebernya.
Wanto pun berharap kepada pemerintah untuk memberikan ganti rugi atas imbas pembangunan LRT tersebut.
"Kita hanya ingin minta ganti rugi atas imbas proyek LRT ini," ujarnya.
Tak hanya Wanto yang mengalami kejadian itu, namun Casti pun mengalami kerusakan rumahnya, tembok rumahnya retak-retak.
"Lihat aja ini, tembok rumah saya pada retak-tetak. Kirain anak saya mah gempa bumi karena getarannya kencang," keluh Bu Casti saat menunjukkan kerusakan rumahnya.
Dan ia mengatakan bahwa pihak LRT (Adi Karya) pernah mendatangi rumah tinggalnya dan dijanjikan akan dibebaskan rumahnya.
"Waktu itu orang LRT datang dan mereka bilang akan dibebaskan (dibeli-red) rumah saya, tapi sampai sekarang, lihat saja saya berada di bawahnya," keluhnya.