Kamis,  16 May 2024

Ada Makam Keramat di Wisata Sunge Jingkem, Tarumajaya. Nih Ceritanya...

BUD
Ada Makam Keramat di Wisata Sunge Jingkem, Tarumajaya. Nih Ceritanya...
Makam Keramat di tengah Tambak warga di Sungai Jingkem

RADAR NONSTOP - Satu persatu, potensi wisata di Kabupaten Bekasi mulai terungkap. Namun sejauh ini belum ada perhatian khusus dari Pemkab Bekasi dalam hal ini Dinas Pariwisata untuk program pelestarian potensi wisata tersebut.

Seperti Wisata Sungai Jingkem yang kini dikelola pencinta lingkungan di Desa Sumudera Jaya, Kecamatan Tarumajaya.

Selain dikenal dengan keindahan alamnya yang masih alami serta berbagai macam hutan mangroove, ternyata Sunge jingkem yang terletak di Kampung sembilangan tepatnya di RT 01/09 Desa Samudera Jaya, Kecamatan Tamumajaya menyimpan sejarah yang masih belum diketahui khalayak ramai.

Salah satunya seperti makam yang berada di tengah tambak warga, yang sudah ada sejak ratusan tahun silam.

Sahil (35) tokoh masyarakat sekaligus Ketua Forum Pemuda Peduli Lingkungan (FPPL) mengatakan, Makam yang ada di Kampung Sembilangan yaitu Sebuah Makam Keramat yang sudah ada ratusan tahun lalu.

"Keberadaan Makam Keramat ini sedikit yang mengetahui lokasi tepatnya makan yang terletak di tengah empang atau tambak, namun dari tahun ke tahun makam tersebut tidak pernah terkikis," ujarnya, Selasa (9/7).

Konon ceritanya, lanjut Sahil, menurut pengakuan sesepuh (orang yang dituakan-red) Kampung Sembilangan, Makam Keramat ini disebut berkaromah.

Pasalnya, saat banjir bandang besar hanya makam ini yg tidak tersentuh air. Bahkan menurut cerita, Kumpi Kuyu Syarifah Mahafiyah binti Syahwal ini, semasa hidupnya dikenal sebagi ahli ibadah dan hafidz AlQur'an. Dahulu rumahnya pernah diterjang banjir besar akan tetapi tidak tersentuh air sedikit pun.

"Beliau seorang remaja putri yang taat mengaji dan menjaga diri hingga datang seorang Habib dan menikahinya. Beliau seorang wanita dari keturunan orang biasa bukan Habib, namun karena menikah dengan seorang Habib dan setelah ditinggalkan suaminya.

"Beliau tidak pernah menikah lagi dengan lelaki lain sampai wafatnya dari situlah beliau mendapat panggilan Syarifah," paparnya.

Menurut informasi, setiap satu tahun sekali warga Kampung Sembilangan mengadakan acara Haul di Makam Keramat tersebut.

Turut hadir pula para habib dan jamaah dari luar kota. Jarang yang tahu keberadaan Makam Keramat ini. "Setiap acara haul, jumlah jamaah yang hadir mencapai ribuan jamaah," ungkapnya.


BERITA TERKAIT :