RADAR NONSTOP - Program pembangunan infrastruktur mulai pengelolaan jalan, jembatan, ruang kelas baru (RKB) SDN, SMPN, SMAN dan yang lainya yang merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) masih belum maksimal.
Pasalnya, meski saat ini sudah memasuki bulan ke tujuh, namun baru beberapa persen yang mulai dikerjakan. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya di bulan ke tujuh ini geliat pembangunan di Kabupaten Bekasi sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Sekretaris DPUPR Kabupaten Bekasi Iman Nugraha mengaku pihaknya saat ini masih terkendala berbagai masalah, mulai dari administrasi dan para pihak ketigannya dalam lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
"Surat Perjanjian Kontrak (SPK) saat ini sudah 30 persen yang kita keluarkan," ungkapnya kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group), Kamis (25/7).
Pihaknya mengaku tidak bisa menyebutkan mana saja kegiatan DPUPR yang sudah berjalan. Namun, kata Iman, saat ini sudah cukup banyak yang dikerjakan pihak ketiga.
"Sudah banyak yang dikerjakan oleh pemborong," ujar pria yang saat ini mengikuti Lelang Jabatan (Open Bidding) Eselon II DPUPR itu.
Meski demikian, pihaknya tetap optimis, semua pekerjaan proyek infrastruktur akan selesai pada waktu yang ditentukan. Tentunya, hal itu juga harus ada kerjasama yang baik antara DPUPR dengan rekanan pemborong yang mengerjakan kegiatan sesuai kontrak dan sesuai spesifikasi yang dituangkan dalam Rancangan Anggaran Belanja (RAB).
"Kami yakin selesai pada waktu yang ditentukan, namun kualitas pembangunannya tetap harus baik," imbuhnya.
Dia pun mengakui, agak lambatnya proses lelang kegiatan lantaran dibuat bertahap, artinya mana saja titik yang menjadi prioritas dan yang benar-benar urgensi dan dibutuhkan masyarakat, itu yang didahulukan.
"Kan lelangnya bertahap. Yang paling dibutuhkan masyarakat yang mana dulu, sehingga itu yang diprioritaskan," pungkasnya.
Seperti diketahui, meski seringkali dikeluhkan masyarakat Babelan, bahkan telah menjadi viral di media sosial, perbaikan Jalan Raya Perjuangan Babelan hingga saat ini belum ada tanda-tandanya, meski Bupati Bekasi telah berjanji, perbaikan jalan tersebut telah menjadi prioritas pada 2019 ini.