RADAR NONSTOP - Suasana haru dan sedih menyelimuti rapat mediasi orangtua siswa yang merupakan warga Kecamatan Babelan dengan pihak Dinas Pendidikan dan Muspika di aula kantor Kecamatan Babelan.
Apalagi ketika salah satu wali murid menceritakan psikologis anaknya yang sedikit terganggu, akibat sejak tiga pekan lalu belum bisa sekolah di SMP Negeri di Kecamatan Babelan.
"Saya sedih melihat anak saya yang hanya bisa melihat temannya memakai seragam SMP Negeri dan berangkat sekolah dari jendela kaca rumah. Bahkan dia enggan untuk bermain dan hanya bisa melihat seragam putih biru yang sudah saya belikan tergantung di balik lemari baju," bebernya berkaca-kaca.
Dia berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi maupun pihak terkait bisa segera memberi solusi agar anaknya bisa mengenyam pendidikan di SMP Negeri, bukan hanya sekedar mediasi.
"Saya mohon, demi masa depan anak saya, beri kesempatan anak saya untuk sekolah di SMP Negeri Babelan, Tolong Bupati Bekasi..tolong!!, ujarnya sambil tersendak meneteskan air mata membuat suasana hening saat itu.
Sementara itu, Ketua Tim Peduli Anak Bangsa, Juhro Kelana merasa miris dengan apa yang dialami para siswa yang baru saja lulus sekolah dasar (SD) dan ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dirinya berjanji, jika sampai Rabu (7/8) tidak ada keputusan, diadan beserta ratusan Tim Peduli Anak Bangsa (Wali murid-red ) akan menggeruduk kantor Bupati Bekasi.
"Kami akan datangi Bupati Bekasi untuk meminta kebijakan agar anak anak Babelan bisa sekolah di SMP Negeri Babelan, Khususnya SMP N 1 Babelan. Ratusan wali murid pun akan saya bawa menemui Pak Eka," tandasnya.