Rabu,  01 May 2024

Korban Limbah Minyak Muaragembong Kecewa dengan Janji PT Pertamina

SAR
Korban Limbah Minyak Muaragembong Kecewa dengan Janji PT Pertamina
Masyarakat Muaragembong saat mengangkut limbah minyak dengan karung (foto: Sarman Faisal)

RADAR NONSTOP - Masyarakat Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong mengaku, merasa dikecewakan dengan janji yang diberikan pihak PT Pertamina.

Pasalnya, pihak PT Pertamina sudah menjanjikan akan memberikan kompensasi kepada masyarakat yang menjadi korban insiden bocornya minyak mentah dari anjungan lepas pantai YYA, Blok migas Offshore North West Java (ONWJ) milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang Jarak lokasi sekitar dua kilometer dari pantai utara, Karawang, namun, hingga saat ini belum direalisasikan

Ketua Karang Taruna Desa Pantai Bahagia, Ulum mengatakan, pihak Pertamina melalui Humasnya sudah melakukan rapat dengan para pihak di Kantor Kecamatan Muaragembong, dan hasil rapat itu akan memberikan kompensasi kepada masyarakat yang dirugikan akan limbah minyak tersebut.

"Yang kami sesalkan sudah seminggu pihak Pertamina melakukan pertemuan, mulai dari BPD, Karang Taruna dan para tokoh, namun sampai saat ini tidak ada realisasi terkait kompensasi itu," keluhnya kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group), Kamis (8/8).

Ditambahkan Ulum, sesuai keterangan dari pihak Humas PT Pertamina, mereka sedang berkoordinasi dengan Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bekasi untuk membahas kerugian yang dialami masyarakat pesisir laut yang terkena dampak.

"Katanya, infonya Humas PT Pertamina mau koordinasi dengan DKKP Kabupaten Bekasi terlebih dahulu," bebernya.

Menurutnya, dalam janji Pertamina, ada tiga, yang pertama yaitu penanggulangan limbah dengan melakukan pembersihan, pengangkutan limbah dengan kendaraannya.

Yang kedua, menyediakan pos pengaduan darurat sementara. Yang ketiga, yang belum dilakukan adalah pemberian kompensasi ganti rugi kepada masyarakat yang dirugikan.

"Janji Pertamina yang belum terealisasi adalah pemberian kompensasi ke masyarakat," paparnya.

Masih kata dia, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan kerugian yang timbul akan limbah minyak itu, terutama dalam banyaknya tambak ikan yang mati dan pohon mangrove yang mati, sehingga pihaknya dan masyarakat berharap agar kompensasi itu bisa segera dilakukan oleh pihak Pertamina, karena saat ini sudah membuat susah masyarakat.

"Setiap harinya, banyak masyarakat yang datang mengadukan ke Sekretariat Karang Taruna, kami berharap kompensasinya bisa segera diberikan," harapnya.

BERITA TERKAIT :