RADAR NONSTOP - Depok mulai panas. Jelang pilkada serentak 2020 denyut politik sudah terasa.
PKS sebagai partai pemenang saat ini tentunya punya daya tawar tinggi. Partai pimpinan Sohibul Iman ini bisa saja memasang paket duet calon walikota dan wakilnya.
Jika ini terjadi maka M Idris Abdul Somad dan Pradi Supriatna bakal pecah. Bahkan, Idris-Pradi saat ini mulai retak.
BERITA TERKAIT :Pramono Anung Belum Tentukan Transisi, Nama-Namanya Masih Digodok
Insinerator TPA Cipayung Depok Didemo, Emak-Emak Demo Bawa Galon & Baskom
Bisa saja Gerindra akan koalisi dengan PDIP di Depok. Pradi menjadi calon walikota dan PDIP mengusung wakilnya.
Sinyal PKS akan maju sendiri di pilkada mulai terlihat. Idris misalnya mulai getol turun ke bawah.
Idris juga membuat lagu untuk menghindari rasa suntuk saat macet. Sementara Pradi terkesan ditinggalkan.
Pradi bahkan lebih dekat dengan politisi PDIP. Hubungan Pradi ke PDIP bisa saja menjadi awal kebangkitan hubungan Prabowo dan Mega yang kembali mesra.
Pilkada memang masih satu tahun lagi, tapi Depok akan menjadi rujukan di Pilkada Jakarta dan Banten.
PKS tentunya akan habis-habisan bertarung di Depok. Karena Depok adalah tanah kelahiran berdirinya PKS.
Sinyal keretakan Idris-Pradi dibenarkan oleh politisi Golkar Depok. "PKS merasa Depok ini kekuasan mereka. Jadi wajar saja kalau Pradi seperti diasingkan," tegas politisi yang namanya enggan disebutkan.
Setiap pilkada memang PKS selalu menang di Depok. Saat itu Nur Mahmudi berhasil menumbangkan Walikota Depok Badrul Kamal.
Lalu, Nurmahmudi berduet dengan sesama kader PKS yakni Idris dan menang. Selanjutkan Idris menang saat berduet dengan Pradi.