Selasa,  12 August 2025

Warga Depok Yang Bakar Sampah Sembarangan Kena Sanksi

RN/NS
Warga Depok Yang Bakar Sampah Sembarangan Kena Sanksi
Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah.

RN - Kualitas udara di wilayah Depok, Jawa Barat, tercatat sebagai kawasan yang terburuk. Hal ini berdasarkan versi situs pemantau kualitas udara IQAir. 

Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah mengingatkan warganya untuk menghentikan kebiasaan bakar sampah sembarangan, akan ada sanksi menanti bagi pelanggarnya.

"Ya, yang pasti kualitas udara di kota Depok, kemarin beberapa kali kan kita bisa lihat buruk ya," kata Chandra kepada wartawan, Minggu (10/8/2025).

BERITA TERKAIT :
Menteri LH: Seluruh Kota Di Indonesia Masih Kotor, Belum Ada yang Layak

Chandra menyebut saat ini kondisi udara di Kota Depok masih terkendali dari pencemaran. "Ya saat ini sih masih bisa dikatakan terkendali ya, terkendali dari pencemaran," ucapnya.

Chandra pun mengimbau warga tidak membakar sampah sembarangan. Dia menegaskan lagi soal sanksi bagi warga yang tepergok membakar sampah sembarangan.

"Nah yang pasti kami mengimbau warga untuk jangan membakar sampah sembarangan, dan juga jangan membuang sampah sembarangan, praktik pembakaran sampah sembarangan nggak boleh lagi ada di Kota Depok. Bakar sampah sembarangan nggak boleh, ada sanksi," ucapnya.

Sebelumnya, Depok memimpin dengan indeks AQI poin sebesar 170 atau berada pada kategori tidak sehat, pada Rabu (16/7/2025). Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5 sebesar 0-50. 

Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, dan kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150.

Berikutnya kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, kategori sangat tidak sehat sebesar 200-299, dan kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500. 

Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udara dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.