RN - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebaiknya waspada. Karena beberapa pengerjaan proyek di Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara diduga ada masalah.
Untuk itulah, Pram sapaan akrab Pramono diminta hati-hati dan cermat dalam mengambil kebijakan soal tempat pengelolaan sampah. Diketahui, anggaran untuk Pembangkitan Listrik Berbasis Sampah (RDF) di Rorotan adalah Rp1,28 triliun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Angka tersebut merupakan bagian dari APBD 2024 dan pembangunan dimulai sejak Mei 2024. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengklaim kalau RDF mampu mengelola sampah 2.500 ton.
BERITA TERKAIT :Proyek Hijau, Hidung Warga Menjerit
Tapi, saat ujicoba dilakukan, warga terus menolak karena aroma bau busuk sampah dari RDF. Pram mengaku persoalan yang kembali muncul bukan dari fasilitas RDF, melainkan sistem pengangkutan sampah menuju RDF yang belum optimal.
"Ya, jadi RDF Rorotan sebenarnya permasalahannya bukan di RDF-nya, karena sebenarnya kita sudah commissioning sampai dengan 1.000-1.200 ton. Saya mengakui secara jujur, problemnya adalah di pengangkutan dan sampahnya," kata Pram di Jakarta Pusat, dikutip Selasa (4/11/2025).
"Harusnya di Rorotan itu sampahnya tidak boleh lebih dari 2 sampai 7 hari, 2 sampai 5 hari. Nah, kemarin mobil yang mengangkut itu air lindinya bertebaran. Itu yang kemudian menyebabkan yang pertama bau ke mana-mana," tambahnya.
Ia juga menyoroti soal sampah yang belum diolah di fasilitas RDF yang telah menimbulkan bau. Menurutnya, secara teknis fasilitas RDF Rorotan telah tertangani.
"Kedua, ketika sampah yang tadi belum diolah, itu sudah menimbulkan bau. Padahal, untuk Rorotannya sendiri sebenarnya sudah tertangani," ucapnya.
Pram berjanji akan meninjau langsung ke fasilitas RDF Rorotan untuk menindaklanjuti keluhan dari masyarakat dan menyelesaikannya.
"Mungkin dalam waktu dekat saya akan ke lapangan dan saya juga akan menerima warga yang mengeluh tentang RDF Rorotan. Karena RDF Rorotan apa pun harus diselesaikan," tegasnya.
“Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk sementara commissioning-nya dihentikan terlebih dahulu, dipersiapkan sampai dengan adanya truk yang compact yang bisa membawa sampah ke Rorotan,” tambah Pram.
Bau Busuk
Angin dari arah utara Jakarta membawa aroma yang tidak sedap dan sulit diabaikan. Di Rorotan, Cilincing, tumpukan sampah yang seharusnya berubah menjadi energi kini justru memunculkan keluhan warga.
Bau menyengat dari proses pengangkutan memaksa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menekan tombol jeda. Warga mendesak agar RDF ditutup permanen,
Namun, penghentian sementara tak serta-merta meredakan kekhawatiran warga. Ketua RT 18 RW 14 Klaster Shinano JGC, Jakarta Timur, Wahyu Andre, menyebut warga berencana menggelar aksi besar pada 10 November 2025 untuk mendesak RDF ditutup permanen.
“Rencana warga akan menggelar aksi unjuk rasa kedua pada tanggal 10 November 2025 mendesak RDF ditutup,” kata Andre.