Jumat,  22 November 2024

Aktivis Yang Kini di DPR Malah Bully Demonstran

Zaber
Aktivis Yang Kini di DPR Malah Bully Demonstran

RADAR NONSTOP - Aktivis yang sudah duduk di Senayan berubah total. Dulu getol turun ke jalan, kini membully demonstran.

Saat di bangku kuliah getol menyuarakan penderitaan rakyat, kini malah menghujat gerakan Mahasiswa yang turun ke jalan menuntut Jokowi mundur. Sebab dinilai sudah membawa kesusahan bagi rakyat Indonesia karena naiknya harga berbagai macam kebutuhan pokok dikarenakan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar hingga level Rp 15000/USD, oleh aktivis yang sudah duduk di Senayan dinilai gerakan pesanan.

Gerakan mahasiswa dituduh dan difitnah tidak murni, sebab menguntungkan pihak oposisi. Para mantan aktivis yang sudah menikmati berbagai macam fasilitas pemerintah itu lupa bahwa setiap gerakan atau aksi massa pasti ada yang diuntungkan dan dirugikan. Hal yang sama yang pernah dia lakukan saat masih aktif menggerakkan berbagai aksi massa ketika masih di bangku kuliah.

BERITA TERKAIT :
Dirujak DPR, Menteri HAM Natalius Pigai Siap Dibully Dan Dicaci
Ada Ribuan Kasus Perundungan Di Kampus Kedokteran, Dari 1.000 Sekitar 30 Persen Terbukti Bully

“Oposisi (Gerindra cs) yang diuntungkan atas aksi mahasiswa waktu lalu," kata salah satu mantan aktivis 98 yang kini menjadi Politisi PDI Perjuangan dalam sebuah talkshow di salah satu televisi swasta, Minggu (16/9).

Ia menegaskan, mahasiswa harus bisa menjelaskan tolak ukur tuntutan mereka, karena mirip dengan nada isu yang dilempar pihak oposisi.

"Alat ukurnya sama dengan elite politik yang sering mengungkit harga telur dan tempe," tambahnya.

Diketahui, imbas dari pelemahan rupiah hingga Rp 15 ribu per dolar telah membuat mahasiswa bangun dari tidurnya. Mahasiswa di daerah mulai turun ke jalan untuk menyuarakan kegelisahan atas perekonomian tanah air yang sedang merosot.