RADAR NONSTOP - Kisah santri Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah, Cirebon, Jawa Barat bikin nangis. Duka si santri yang ditikam sang preman saat menunggu ibunya yang hendak besuk ke pesantren.
Inilah kisah santri yang beredar di Facebook dan groups WhatsApp dan viral. Kisah ini pertama kali diunggah oleh akun Facebook Husnul Khotimah.
Bingkisan Terakhir….*
BERITA TERKAIT :Tol Cipali Rawan Begal, Viral Komplotan Maling Ban Serep Kejar-Kejaran Dengan Polisi
Live TikTok Jangan Asal Jeplak, Ratu Entok Masuk Bui Akibat Sebut Yesus Potong Rambut?
Keluarga besar Pondok Pesantren Husnul Khotimah berduka, kehilangan salah satu santri terbaiknya Ananda Muhummad Rozien (Kelas XII IPA) tadi malam ( 6/8) di Cirebon.
Kronologinya, Sekitar jam 20.30 wib, korban sedang menunggu ibunya bersama temannya duduk di pinggir jalan Cipto ( di depan Bank Mandiri Syariah), kemuadian ada dua orang bertato menghampiri korban. " Kamu tadi yang mukulin teman saya, Ya ?! " , Kemudian dijawab oleh korban : " Tidak tahu. "
Teman korban meminta tolong kepada orang di sekitar lokasi. Tidak lama kemudian, setelah saksi meminta tolong, korban sudah dalam keadaan tertidur dengan memegang dada sebelah kanan, dan mengeluarkan darah dari mulut dan dadanya.Diduga korban ditusuk menggunakan pisau yang dibawa oleh orang beratto yang memghampiri korban dan saksi di lokasi.
Beberapa menit kemudian, Ibu Korban yang baru datang dari Kalimantan, tiba di dekat lokasi kejadian, dan mengenali korban yang tergeletak dengan luka tusuk di dada sebelah kanan adalah anak kandung nya, lalu ibu korban, bersama dengan saksi membawa korban ke RS Gunungjati Kota Cirebon untuk dilakukan pengobatan. Namun sesampainya di Ruang UGD Rs Gunungjati, Korban meninggal dunia. (Sumber : Rilis Kapolsek Cirebon Utara Barat)
………………………….
Isakan tangis yang begitu mendalam menyelimuti Pondok Pesantren Husnul Khotimah tadi malam. Kak Rozien yang terkenal dengan baktinya kepada orang tua dan tidak mau menyusahkan orang tua kini harus mendahului kami lebih dulu.
Pukul 03.00 tadi Muhammad Rozien dishalatkan. hampir seluruh santri ikut menshalatkan. Semua terisak, apalagi tatkala ibundanya memberikan sambutan. Ibunya mengatakan bahwa beliau bersaksi bahwa anak-anaknya mencintai husnul khotimah dan apa-apa yang di dalamnya. Beliau bersaksi bahwa anaknya adalah anak yang berbakti kepada orangtua.
Di akhir hidupnya dia tidak mau menyusahkan orangtua. Itu terbukti dialah yang meminta ibunya untuk menunggu di seberang jalan, biar dia yang nyamperin ibunya, biar mobil yg membawa ibunya tidak berputar lagi. Tapi di tengah dia menghampiri ibunya, seseorang yang tidak bertanggungjawab tiba-tiba melukainya hingga ia harus dibawa ke Rumah Sakit. Singkat cerita Kak Rozien harus dipulangkan ke kalimantan, ah tidak... dia dipulangkan bukan ke kalimantan, tapi ke surga
Subhanallah, walau dalam kondisi duka yang mendalam, ibunda Rozien masih sempat menitipkan permintaan terakhir putranya, “ ini bingkisan (oleh-oleh) untuk dibagikan ke teman-teman kamar Rozien” . Ternyata itu adalah oleh-oleh terakhir dari Rozien, Ia meminta ibunya untuk membawakan oleh-oleh buat teman-temannya.
Semoga Allah mengampuni dosanya, menerima setiap amal ibadahnya dan dijadikan syahid dijalanNya. Aamiin