Kamis,  16 May 2024

Stres, Gasperini Hujat Tuhan

ERY
Stres, Gasperini Hujat Tuhan

RADAR NONSTOP – Tindakan Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, benar-benar keterlaluan. Ia terbukti melakukan hujatan terhadap Tuhan saat timnya menghadapi SPAL.

Musim ini Atalanta memulai start buruk. Meski menang atas Frosinone di laga awal Serie A, Atalanta malah kedodoran karena tak bisa menang lagi baik di liga domestik maupun playoff Liga Europa. Bahkan Atalanta gagal di playoff seusai dikalahkan Kobenhavn via penalti.

Di Serie A, mereka kalah dua kali beruntun. Mereka sebelumnya ditumbangkan Cagliari 1-0 dan kemudian SPAL dengan skor 2-0. Hasil-hasil negatif itu membuat Gasperini frustrasi. Ia pun tak bisa menahan emosinya saat timnya tanding lawan SPAL pada akhir pekan kemarin.

BERITA TERKAIT :
Libur Hari Lahir Pancasila, Gage Berlaku di Jalur Puncak
Innalillahi, 7 Korban Tewas Elf Maut di Karawang Hingga Kondisi Sopir, Inilah Identitas Lengkapnya

Menurut laporan ForzaItalianFootball, pelatih berusia 60 tahun itu menyamakan Tuhan dengan seekor binatang tertentu. Hujatan itu terlontar dari mulutnya setelah SPAL mencetak gol pertama. Ucapannya itu ternyata sempat terekam kamera televisi.

Pihak otoritas sepakbola Italia, FIGC, akhirnya turun tangan menangani masalah ini. Mereka langsung menjatuhkan sanksi larangan bermain sebanyak satu kali pada Gasperini. “Menimbang bahwa Mr. Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta, setelah terciptanya gol oleh tim oposisi, berbalik dengan gelisah ke arah bangku pemain, namun, jelas tertangkap kamera mengucapkan ekspresi menghujat, diidentifikasi dari gerakan membaca bibir tanpa keraguan, dan bahwa perilaku seperti itu harus dihukum... dengan diskualifikasi satu pertandingan.” Demikian bunyi pernyatan dari pihak FIGC.

Dengan adanya sanksi itu, maka Gasperini takkan bisa mendampingi timnya saat berhadapan dengan AC Milan. Pertandingan itu akan dilangsungkan di San Siro pada 23 September mendatang.

Di Italia, aksi menghujat Tuhan memang akan mendapat hukuman dari pihak. Aturan ini pertama kali diperkenalkan oleh FIGC pada tahun 2010 silam.