RADAR NONSTOP - Hampir dua tahun, siswa-siswi SDN Pekayon Jaya 03, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi belajar tanpa meja dan kursi.
SDN Pekayon Jaya 03 Bekasi memiliki gedung dua lantai, namun mirisnya kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa dilakukan dengan ngedeprok (Duduk di lantai tanpa alas).
Fasilitas meja kursi yang seharusnya jadi sarana utama siswa belajar dalam kelas belum tersedia, ruang kelas terlihat kosong melompong hanya ada papan tulis yang bisa dijadikan sarana belajar mengajar.
Agus Herlan (50), wali kelas 6A SDN Pekayon Jaya 3 Bekasi mengatakan, kondisi ini sudah terjadi sejak Desember 2017. Sejak saat itu, kata dia, ratusan siswa terpaksa belajar dengan fasilitas seadanya.
"Jadi awalnya, gedung sekolah ini selesai direnovasi, tapi setelah bisa digunakan ternyata tidak disertakan dengan meubeleir-nya (meja kursi)," kata Agus, Jumat (13/9).
Pihak sekolah kata Agus, tidak mengerti mengapa pengadaan meja kursi kelas tidak langsung disertakan saat gedung sekolah baru rampung direnovasi.
"Kalau dari kepala sekolah pengajuan sudah, cuma memang belum ada sampai sekarang, kita juga kurang tahu persis kenapa," ujar dia.
Sebagai wali kelas, kondisi ini tentu tidak bisa dikatakan layak untuk anak, dia selalu berusaha sebaik mungkin agar anak didiknya tetap nyaman menjalani proses KBM.
"Kalau masuk kelas kita minta mereka lepas sepatu supaya bersih, karena enggak ada alasnya takut anak-anak kalau duduk di lantai kotor, kami sediakan rak sepatunya," ujarnya.
Menurut Agus, ada enam ruangan kelas tanpa meubelair yakni 6A, 6B, 5B, 2A 2B, dan 1B.
"Sudah sejak selesainya direhab, SDN Pekayon Jaya 3, pada Desember 2017. Berarti sudah 1 tahun 9 bulan.," bebernya.
Dirinya berharap pengadaan meubelair di enam kelas itu dapat segera direalisasikan. Sebab lanjut dia, selama hampir dua tahun pengadaannya tak kunjung direalisasikan.
"Mudah-mudah cepat diserahkan meja dan kursinya, soalnya kasihan anak-anak kadang suka enggak konsentrasi kalau terus-terusan belajar di lantai," ujarnya.