Sabtu,  04 May 2024

Jadi Tempat Reklame, DPRD: Sejumlah JPO Di Kota Bekasi Harus Dievaluasi

YUD
Jadi Tempat Reklame, DPRD: Sejumlah JPO Di Kota Bekasi Harus Dievaluasi
JPO di depan Stasiun Kranji, Kota Bekasi

RADAR NONSTOP - Membangun kesadaran norma-norma etika dan kesadaran estetika menjadi bagian penting bagi masyarakat Indonesia, karena merupakan pondasi untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis.

Bermula dari Landmark Kota Bekasi yang tak jelas proggresnya alias mangkrak (Stop Pembangunan), kemudian massivenya pembangunan papan reklame di Pusat Kota termasuk di dalamnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang lebih kepada tempat reklame fungsinya dari pada peruntukan awalnya yaitu memudahkan para pengguna penyeberang jalan bagi masyarakat pejalan kaki.

Menyikapi hal tersebut, Nicodemus Godjang, salah satu anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, semrawutnya estetika di Pusat Kota Bekasi perlu pembenahan serius.

"Rencananya ada 10 titik JPO yang akan dibangun di Kota Bekasi dan 2 di antaranya sudah terbangun di Jalan Ahmad Yani. Saya sudah coba lakukan study tentang berapa banyak orang yang menggunakan jembatan tersebut untuk dilalui dan saya beberapa kali mengadakan test sampling waktu dan hari. Berdasarkan hal tersebut saya berkesimpulan bahwa JPO itu tidak tepat lokasi karena jarang digunakan. Ke depan, saya akan evaluasi dan jangan hanya berdasarkan karena tempatnya komersial untuk iklan saja," papar Bung Nico - sapaan akrabnya kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group), Kamis (26/9).

Bung Nico mengusulkan bahwa untuk mengimplementasikan nilai-nilai estetika terkait pembangunan JPO tak harus selalu bikin jembatan ke atas, bisa juga bangun ke bawah seperti terowongan bawah tanah atau tunnel, contohnya terowongan antara Mall Karebosi dengan lapangan sepak bola Karebosi Makassar.

"Jakarta juga bisa jadi percontohan dengan Zebra Cross yang menarik di mana ada lampu yang bertanda khusus untuk para pejalan kaki. Ada banyak contoh yang bisa jadi perbandingan atau ciptakan inovasi-inovasi baru sesuai konsepnya yang Smart City dan Kota Metropolitan. Ini kok masih pakai konsep lama dan malah menjadi tempat iklan karena lokasinya yang strategis berada di tengah Kota," terangnya.

Nico menambahkah, lihat saja itu Landmark Bekasi yang dibiarkan terbengkalai, JPO-JPO yang ada sekarang tidak maksimal kegunaannya serta dibangun berdekatan.

"Ke depan, JPO-JPO yang ada saat ini akan kami evaluasi, baik terkait titik lokasinya maupun pembangunannya, demi Bekasi yang indah dan tertata," tegas Nicodemus Godjang.

BERITA TERKAIT :