Jumat,  10 May 2024

Diskusi "Menakar Pilwalkot Tangsel 2020" Jadi Ajang Kritik Pimpinan Masa Depan Tangsel

Doni
Diskusi

RADAR NONSTOP- Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak menilai wilayah Provinsi Banten menjadi salah satu titik politik uang tertinggi di Indonesia. 

Hal itu disampaikan dosen UIN Jakarta tersebut saat menghadiri diskusi "Menakar Pilwalkot Tangsel 2020" disalah satu resto dikawasan Serpong, Sabtu (28/9/2019).

Menurut Zaki, politik uang banyak terjadi disetiap daerah di Indonesia. Termasuk, kata Zaki, Provinsi Banten menjadi salah satu titik paling tinggi.

BERITA TERKAIT :
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 
Jadi Program Strategis, Kawasan Kumuh di Tangsel Bakal Ditata

“Hampir di seluruh daerah itu terjadi praktek politik uang, untuk Provinsi Banten termasuk titik-titik yang paling tinggi adanya politik uang,"jelas Zaki Mubarak.

Selain kritikan Zaki Mubarak dalam diskusi menyambut pemilihan wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel), itu adapula kritikan yang disampaikan oleh komedian Narji Cagur.

Menurut Narji Cagur, komedian warga Pamulang Tangsel, itu mengkritisi adanya pembangunan bundaran Pamulang yang dinilai lebih cocok untuk kandang burung love bird.

"Siapapun pemimpinnya, diharapkan yang berani mengkritisi kebijakan dari pusat maupun provinsi. Sebagai orang Pamulang saya gelisah banget lihat bunderan Pamulang, bunderan Pamulang itu bentuknya tidak sesuai dengan identitas Tangsel yang Cmore. Kalau lebih cocoknya itu untuk kandang love bird, ya?,"ungkap Narji dengan ciri khas tawanya saat menjadi salah satu nara sumber sebagai tokoh muda Tangsel.

Diskusi "Menakar Pilwalkot Tangsel 2020" itu turut dihadiri beberapa tokoh Tangsel dan sejumlah bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangsel 2020.

Pantauan dilokasi, tampak kehadiran tokoh Tangsel diantaranya KH. Zarkasiu Nur, Hendri CH Bangun, Narji Cagur, Zaki Mubarak, Muhammad Acep dan Bambang Dwitoro.

Selain tokoh terdapat pula beberapa calon diantaranya Suhendar, Benyamin Davnie, Kemal Pasya, Fadh Pahdepie, dan Siti Chodijah.