Minggu,  28 April 2024

Guru SMPN 32, Merry Christien: Kami Berharap Ada RKB Untuk Pelajaran Agama

YUD
Guru SMPN 32, Merry Christien: Kami Berharap Ada RKB Untuk Pelajaran Agama
Merry Christien, Guru SMPN 32 Kota Bekasi

RADAR NONSTOP - Menyikapi kunjungan Anggota DPRD Kota Bekasi pasca adanya informasi atas proses belajar mengajar Agama Kristen dan Katolik di SMPN 32 Kota Bekasi.

Merry Christien selaku Guru Agama Kristen mengatakan, pihaknya menyesuaikan keadaan.

"Di sini, total siswa murid yang beragama Kristen dan Katolik ada 93. Ngajar saya ikuti sesuai jadwal, seperti Agama Islam di sini ada 3 tingkatan Kelas 7-8-9. Jadi ketika Agama islam ada pelajaran Agama, siswa yang agama Kristen dan Katolik belajar bersama saya. Seminggu tiga kali pertemuan untuk setiap angkatan. Ada moment tertentu yang membuat kita mengajar di lantai dengan menggelar karpet dan kadang ya di dalam kelas. Jadi, tidak ada maksud dari pihak sekolah mendiskriminasikan para siswa murid," terang Merry Christien kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group), Rabu (2/10).

Merry Christien mengatakan, perihal informasi yang beredar akan diskriminasi yang dilakukan oleh pihak sekolah dia pikir tidak ada, malah dirinta bersyukur mengajar di tahun yang lalu, 2018-2019.

Artinya sebelumnya pembelajaran agama diajarkan bukan khusus oleh guru Agama Kristen tetapi pihak sekolah memberdayakan guru Nonis untuk memberikan pelajaran Agama Kristen.dan berjalan dengan Kondusif

"Puji Tuhan semenjak saya ada disini para siswa yang beragama Kristen dan Katolik tidak ada di kelas saat berlangsungnya proses pelajaran Agama Islam. Kan menjadi sebuah keistimewaan ketika para siswa harus bermain ataupun bisa kemana-mana saat siswa yang beragama Islam mendapatkan pelajaran Agama lalu siswa non muslim juga mendapatkan pengajaran sesuai iman kepercayaannya. Ketika awal di sini, saya mencoba mencari irama untuk menyesuaikan jadwal mengajar," terang Merry seraya berharap akan adanya penambahan ruangan kelas untuknya mengajar.

Merry menambahkan, semua akan indah pada waktunya, jadi kita nikmati saja sampai RKB (Ruang Kelas Baru) yang sejak tahun 2018 kemarin diajukan ke Pemkot Bekasi segera direalisasikan.

"Ke depan kita berharap, khususnya ada kedekatan saya dengan para Wali Murid. Sehingga kegiatan mengajar ini bisa disupport. Tahun lalu kami mencoba mengadakan acara Natalan di Sekolah ini walaupun masih ada kekurangan, untuk tahun ini kita coba mengadakan kembali dengan lebih baik. Dan, kami juga akan mengundang para Wali Murid untuk mensupport, menopang kegiatan yang ada dan menjalin komunikasi yang baik. Malah para siswa-siswi yang sudah Alumni minta diundang juga. Dalam kepanitiaan pun kami melibatkan siswa, supaya mereka bisa belajar seperti apa sih jadi panitia pengurus," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Herawati, Wakil Bidang Kurikulum turut mengatakan bahwa Sekolah ini juga ditunjuk oleh Dinas pendidikan serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sekolah Ramah Anak. Jg termasuk sekolah Adiwiata, lalu Sekolah SPMI (Sistem Penjamin Mutu Internal).

"Di situ dituangkanlah ada penguatan pendidikan karakter sampai literasi pun sama di mana anak sebelum belajar pun ada diwajibkan untuk membaca kurang lebih 15 menit di setiap kelas, dilengkapi dengan alat-alat untuk permainan tradisional. Seperti salah satu contohnya permainan congklak untuk pelajaran seni dan budaya," terangnya.

Sekedar untuk diketahui, dari pengakuan pihak sekolah sejak 2018 mereka telah mengajukan 6 RKB ke Dinas Perkimtan Pemkot Bekasi yang katanya akan direalisasikan di tahun 2021.

 


BERITA TERKAIT :