Minggu,  28 April 2024

Bamsoet Ketua MPR

Perebutan Kursi Ketua Umum Partai Golkar Berakhir?

RN/JP
Perebutan Kursi Ketua Umum Partai Golkar Berakhir?
(kiri ke kanan) Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua Umum Golkar dan Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad saat berpose bersama sebagai penanda soliditas Golkar -JP

RADAR NONSTOP - Pertarungan antara Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Airlangga Hartarto dalam perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar dianggap masih belum berakhir.

Meskipun mantan Ketua DPR itu diberi dukungan untuk menjadi Ketua MPR periode 2019-2024. Analisis politik itu diungkapkan oleh Direktur Sinergi Data Indonesia (SDI) Barkah. Menurutnya dukungan Bamsoet pada Airlangga hanya sampai digelarnya Munas Golkar.

Artinya, deal politik yang terjadi saat ini sangat mungkin tidak akan berlaku pada munas. “Karena kemungkinan besar, Bamsoet akan tetap maju di Munas Golkar memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar yang akan digelar Desember nanti,” papar Barkah dalam keterangan tertulisnya pada jawapos, Kamis (3/10/2019).

BERITA TERKAIT :
Survei Zaki Nyungsep, Golkar DKI Mau Tiru Gaya Anies Kalahkan Ahok 
Golkar Kasih Tiket Bang Zakiyuddin Harahap untuk Pilbup Paluta 2024?

Menurut Barkah, syarat ini tentu tak mudah, artinya, Airlangga Hartarto harus bergerilya menggalang dukungan dari partai-partai lain di DPR untuk memuluskan Bambang Soesatyo menjadi MPR 1.

“Dukungan ini tentu akan berbalas. Karena itu Munas Golkar yang kemunginan di gelar Desember tetap akan diwarnai persaiangan sengit,” paparnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Bamsoet telah bertemu, pada Jumat (27/9). Hasilnya, Bamsoet memutuskan mendukung pencalonan Airlangga di Munas Golkar.

Bamsoet menjelaskan, hal ini dilakukan guna menjaga soliditas partai. Terlebih saat ini tengah terjadi berbagai isu di Tanah Air yang butuh perhatian elite politik.

“Untuk sementara ini, saya coolling down dulu. Memutuskan untuk mendukung pencalonan beliau (Airlangga),” jelas Bamsoet.

Mantan Ketua DPR itu tak ingin kegaduhan terjadi di internal Golkar, karena dikhawatirkan akan menambah beban Presiden Jokowi. Ditambah, kondisi dan situasi negara yang tengah menghadapi banyak persoalan.

Karena itu, Golkar sebagai partai pemerintah, harus mendukung dan menjaga stabilitas politik Jokowi. Terlebih jelang pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin 20 Oktober nanti.

“Beliau meminta saya jadi calon ketua MPR. Dan kita sepakat ingin menjaga soliditas partai. Saya cooling down dulu, karena pertarungan pendukung saya dan beliau keras sekali,” pungkas Bamsoet.

#Golkar   #MPR   #Bamsoet