RADAR NONSTOP- Pidato Perdana Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai dilantik untuk periode keduanya, Minggu (20/10) di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menjadi sorotan berbagai kalangan tak tekecuali Anggota DPR-RI TB Hasanuddin.
Politisi PDI Perjuangan itu menyebut pidato Jokowi sangat relevan dan harus menjadi pedoman masyarakat terutama para pembantunya. ”Pidato ini menarik dan mencerminkan visi Presiden Jokowi untuk meneruskan pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan rakyat Indonesia,” tegas Purnawirawan TNI itu.
TB Hasanuddin menyoroti pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan mengingat Indonesia ke depan akan menghadapi persaingan yang cukup berat di wilayah Asia, terutama Asia Tenggara.
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Jokowi Getol Endorse RIDO, Dendam Ke PDIP Atau...?
Sementara untuk infrastruktur, Indonesia masih memerlukan pembangunan yang berkelanjutan dalam konteks memberikan fasilitas kepada pelaku-pelaku ekonomi.
“Termasuk juga dapat dimanfaatkan untuk konektivitas sehingga antara produsen dan pasar semakin dekat,” jelas TB Hasanuddin.
Pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaria Militer ini juga menyoroti tentang regulasi terkait lapangan pekerjaan dan investasi. TB Hasanuddin menyebut pentingnya undang-undang tentang ketenagakerjaan yang lebih akomodatif terhadap masyarakat dan kemudahan dalam mengakses informasi lapangan kerja.
TB Hasanuddin mengamini pidato Presiden tentang struktur birokrasi yang perlu direstrukturisasi agar jenjang kepangkatan eselon tidak terlalu panjang dan berbelit-belit.
“Panjangnya struktur birokrasi akan berakibat lamanya proses perizinan, rumitnya prosedur administratif, dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh rakyat,” tegasnya.
Terkait dengan transformasi ekonomi, mantan Pimpinan Komisi 1 DPR RI ini mengusulkan pentingnya hilirisasi sehingga sumber daya alam Indonesia memiliki nilai tambah dan keuntungan yang lebih besar bagi rakyat.
“Selain itu, rakyat harus dilibatkan dalam proses dari hulu ke hilir agar menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak. Menjual bahan mentah secara langsung, hanya akan menguntungkan pihak ketiga,” tutupnya.
Seperti diketahui, usai dilantik bersama Wakil Presiden K.H Maruf Amin, Jokowi langsung menyampaikan pidato. Ada lima poin yang menjadi fokus prioritas kebijakan pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, antarlain Pembangunan SDM, Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan regulasi terkait lapangan kerja, UMKM, dan investasi.
Selanjutnya adalah rasionalisasi birokrasi, penyederhanaan struktur dan terakhir transformasi ekonomi, dari ekonomi berbasis SDA ke manufaktur.