Jumat,  22 November 2024

Tim Nyinyir Kok Diam Aja Soal Dana Kolam Renang Rp 1,5 M Kang Emil

NS/RN
Tim Nyinyir Kok Diam Aja Soal Dana Kolam Renang Rp 1,5 M Kang Emil

RADAR NONSTOP - Rumah dinas Ridwan Kamil alias Kang Emil bakal dibangun kolam renang. Anggaran Rp 1,5 miliar itu bakal sekelas hotel berbintang.

Kolam yang sedang dibangun ini memiliki lebar 4 meter, panjang 29 meter dengan kedalaman 1,25 meter. Anggaran itu termasuk toilet, instalasi air, gazebo dan tempat bilas. 

Pembangunan ini tidak dikomentari oleh warganet. Berbeda dengan renovasi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menjadi viral. 

BERITA TERKAIT :
RK Tuding Warga Jakarta Lebih Ekspresif Ketimbang Jabar 
Ngarep Suara Pendukung Anies Coblos RK, Sinyal PKS Lagi Galau Tingkat Tinggi

Menurut Perwakilan kontraktor Muhamad Djadjuli kolam renang ini nantinya berdampingan dengan taman yang juga tengah dalam penataan. Di taman tersebut akan terdapat plaza dan panggung untuk menjamu tamu.

"Tapi nanti ada semacam guntingan untuk menghalangi pandangan dari taman ke kolam renang," ujar Djuli.

Diketehaui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) berdasarkan provinsi paling banyak ada di Jawa Barat. Persentasenya mencapai 7,73% atau sekitar 527.186 orang.

Seperti diberitakan, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat angkanya lebih tinggi dari angka nasional yang sebesar 5,01%.

"Pengangguran tertinggi tercatat di provinsi Jawa Barat sebesar 7,73%," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).

Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2019 sebesar 6,82 juta otang atau turun 50.000 orang dibandingkan Februari 2018 yang berjumlah 6,87 juta orang.

Suhariyanto bilang, jika tingkat pengangguran terendah berdasarkan provinsi berada di Bali dengan 1,19%.

Pada Februari 2019, Suhariyanto menyebutkan bahwa jumlah angkatan kerja meningkat 2,24 juta orang menjadi 136,18 juta orang dari Februari 2018 yang sebesar 133,94 juta orang.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengungkapkan, dari jumlah angkatan kerja yang benar-benar bekerja sebanyak 129,36 juta orang atau ada 6,82 juta orang menjadi pengangguran.