Jumat,  29 November 2024

Ketum PBNU Doakan Bamsoet Jadi Golkar-1

Ninding Yulius
Ketum PBNU Doakan Bamsoet Jadi Golkar-1

RADAR NONSTOP- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Sirodj beserta jajaran kyai PBNU mendoakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024.

Sekaligus mendoakan agar penyelenggaraan Musyawarah Nasional Partai Golkar pada 3-6 Desember 2019 di Jakarta berjalan lancar.

"Doa KH. Said Aqil Sirodj serta para kyai lainnya menjadi tambahan amanah yang harus saya jaga. Khususnya, dalam membawa Partai Golkar menjadi rumah yang nyaman bukan hanya bagi kalangan nasionalis dan keluarga besar purnawirawan TNI/Polri, melainkan juga bagi kalangan Nahdliyin dan berbagai kelompok masyarakat lainnya," ujar Bamsoet usai bertemu KH Said Aqil Sirodj dan jajaran pengurus PBNU, di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (27/11/19).

BERITA TERKAIT :
Golkar Sudah Disahkan Kemkum, Gugatan Ke Bahlil Tetap Jalan
Idrus Marham Bersinar Lagi, Diangkat Jadi Waketum Golkar Bareng Bamsoet

Kandidat Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024 ini menilai, doa kyai sangat penting. Sehingga bisa membawa berkah dalam setiap langkah perjuangan. Sekaligus sebagai pagar penjaga agar tak salah jalan, apalagi tersesat dalam mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan.

"Sebagai orang tua dan guru, para kyai selalu menjadi penjaga moral dan etika sekaligus penyemangat. Sehingga setiap amanah yang diberikan, bisa saya jalankan sebaik mungkin untuk membawa kemaslahatan bagi Indonesia," tutur Bamsoet. 

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memaparkan, kalangan Nahdliyin di Partai Golkar sangat banyak. Namun belum sepenuhnya suara mereka di akar rumput diakomodir dan didengar secara layak. Padahal sejarah kedekatan antara NU dan Partai Golkar sudah terjalin sejak lama.

 

"Karena itu perlunya reformasi besar-besaran di tubuh Partai Golkar untuk turut menempatkan kalangan Nahdliyin dalam langkah perjuangan Partai Golkar. Sehingga Partai Golkar bisa turut menyebarkan dan menampilkan wajah Islam yang tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), dan tasamuh (toleran). Selain juga mewujudkan Indonesia yang lebih adil, makmur, dan bermartabat di hadapan bangsa-bangsa lainnya," pungkasnya.