RADAR NONSTOP - Cawalkot Tangerang Selatan (Tangsel) mesti jaga sikap dan tindak - tanduk. Soalnya, para aktivis sudah disebar untuk mengamati dan mencermati seluruh kegiatan calon.
Begitu dikatakan Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari) 98, Willy Prakarsa kepada radarnonstop.co melalui pesan elektronik, Selasa (3/12/2019).
“Kita sebar di 7 Kecamatan yang ada di Tangsel, jika mereka tidak memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan masyarakat setempat khususnya pengobatan gratis, fogging dan pasar murah,” ujarnya Willy Prakarsa.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
Jika tiga hal tadi tidak dilakukan para Cawalkot, maka Jari 98 akan intruksikan untuk tidak memilih pada Pilkada Tangsel yang akan datang.
Selanjutnya Willy juga berpesan agar masyarakat memanfaatkan momentum Pilkada sebaik mungkin. Tidak usah terlalu berpikir soal pragmatisme dan lain - lain.
“Sepanjang hal tersebut membawa faedah lakukan. Sebab, para Cawalkot itu pada akhirnya juga hanya menggantungkan harapan kepada APBD yang masuk ke Kas Daerah,” papar Willy.
Willy menegaskan, Jari 98 sebagai pendukung Jokowi di Pilpres 2019 lalu siap monitor dan beri dukungan pada salah satu pasangan calon. Dengan syarat ada bukti bahwa calon tersebut peduli terhadap masyarakat Tangsel.
“Aneh jika memang mau nyalon jadi Walikota Tangsel tapi tidak punya logistik untuk meraih dan merangku masyarakat. Jika tidak punya logistik, lebih baik tidur aja di rumah,” kata Willy.
Willy juga meminta calon Walikota Tangsel jangan sok obral janji. Realistis saja. Masyarakat Tangsel itu cerdas semua. Tidak mau hanya dikasih iming - iming dengan janji manis dan kontrak politi.
“Masyarakat Tangsel itu cerdas, yang jelas dan pasti - pasti saja. Mereka sudah muak dengan janji - janji dan kontrak politik palsu,” tegas Willy.