RADAR NONSTOP - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura Muhammad Ongen Sangaji menuding Wiranto yang harusnya disalahkan soal Hanura tidak lolos ke Senayan.
"Menurut saya bukan Pak OSO tidak sanggup membawa partai ini lolos PT. Tapi ada upaya-upaya yang kemudian dilakukan secara langsung maupun tidak langsung menjatuhkan Pak OSO waktu itu," tuturnya.
Ongen mengatakan sesungguhnya perpecahan internal yang membuat Hanura tidak lolos ambang batas parlemen.
BERITA TERKAIT :Sudah Dua Kali Gagal Lolos DPR, Hanura Masih Aja Usung Oso
Ongen: NasDem DKI Fokus Capai Target 25 kursi DPRD DKI, 5 Kursi DPR RI, dan Anies Raih 70% Suara
Wiranto dianggap jadi dalang dari perpecahan ini, mengacu pada pertemuan Ambhara yang dianggap ilegal oleh pihak OSO.
"Dengan kegiatan yang menurut saya ilegal, yang orang-orangnya sekarang pindah ke partai lain. Nah itu lah [kenapa] partai ini menjadi pincang. Bukan partai ini nggak bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Ongen mengatakan ia jadi saksi atas kejadian yang ia klaim tersebut. "Saya saksinya. Ada karena sebagian ketua DPD dibawa ke sana. Sebagian ketua DPC dibawa kesana. Masih syukur saya bisa menggiring mereka untuk kembali sadar, untuk membangun partai ini," tambahnya.
Hanura diterpa konflik pada 2017, saat Wiranto menyerahkan jabatan ketua umum kepada OSO. Transisi kekuasaan itu memicu keluarnya mosi tak percaya dari 27 pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) I Hanura pada akhir 2017.
Peristiwa itu berbuntut panjang. Hanura terbelah dua. Kubu yang dipegang oleh OSO (kubu Manhattan), dan kubu yang dipegang oleh mantan Sekretaris Jendral Hanura, Syarifuddin Sudding (kubu Ambhara).
Kedua kubu saling menggelar pertemuan dan saling memecat ketua umum dan sekjen. Saat ini, banyak eks kader Hanura dari kubu Sudding sudah berpindah ke partai politik lain. Sudding sendiri pindah ke PAN. Sementara loyalis Sudding lainnya seperti Dadang Rusdiana pindah ke NasDem.
Pada Munas ke-III yang digelar 17 sampai 19 Desember 2019 ini, Wiranto tidak diundang dengan dalih Hanura hanya mengundang orang internal.
Wiranto dianggap bukan lagi pengurus Hanura oleh kubu OSO semenjak tidak lagi menjabat ketum.
"Sekarang kita sudah tidak ada dewan pembina dalam struktur organisasi," kata OSO kepada wartawan usai membuka Munas kemarin.
OSO merujuk pada Surat Keputusan (SK) Menkumham yang tertanggal 25 November 2019. SK tersebut telah mengesahkan struktur partai tersebut yang hanya memiliki dewan pakar dan penasihat saja.