Rabu,  27 November 2024

Sudah Siap Hadapi Air Bah

Saran Jokowi Soal Banjir Jakarta Dijawab 'Sesumbar' Oleh Pejabat Ini 

NS/RN/CR
Saran Jokowi Soal Banjir Jakarta Dijawab 'Sesumbar' Oleh Pejabat Ini 
Banjir di Jakarta.

RADAR NONSTOP - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan saran soal banjir di ibukota. Banjir terjadi setidaknya di 19 titik di Jakarta pada Selasa (17/12). 

Titik genangan paling banyak muncul di Jakarta Selatan, di antaranya di Jalan Prof Dr Satrio, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, hingga Jalan Rasuna Said. Ketinggian bervariasi, antara 10-20 cm hingga 10-40 cm.

Genangan pun sempat muncul di Jakarta Pusat, yaitu di Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Asia Afrika (depan Plaza Senayan), hingga Jalan Pangeran Diponegoro. Di Jakarta Timur, genangan sempat muncul di antaranya di Jalan Pulomas Raya. Di Jakarta Barat, genangan sempat muncul di antaranya Jalan Letjen S Parman.

BERITA TERKAIT :
Eks Watimpres Sidarto, Dekat Dengan Jokowi Tapi Kecewa Ke Mulyono 
Jokowi Dan SBY Gak Hadir Ke Lapangan Banteng, Tanda Apakah Buat RIDO?

Jokowi, menyarankan agar Pemprov DKI secara rutin membersihkan got agar air mengalir dengan lancar.

"Tapi juga sangat tergantung sekali banjir di Jakarta itu pembersihan got. Kemudian juga pelebaran dari Sungai Ciliwung yang sampai di Jakarta sudah menyempit," ujar Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2019).

Manajemen pengelolaan pintu air kata Jokowi sangat efentif. Lalu, pengerukan waduk-waduk di Jakarta, seperti Waduk Pluit dan lainnya.

Jokowi mengklaim pemerintah pusat turun tangan mengendalikan banjir. Dua proyek bendungan tengah dibangun, yaitu Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sementara Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menjawab saran Jokowi. Tapi, jawaban sang pejabat terkesan nyeleneh.

"Sudah dari bulan Juni. Belum disuruh kita sudah kerjakan duluan. Nggak pakai disuruh," ucap Kepala Dinas SDA Juaini Yusuf kepada wartawan seperti dikutip detik.com.

Juaini juga menyatakan DKI Jakarta sudah bersiap menjelang puncak musim hujan, yang diprediksi terjadi pada Januari 2020. Petugas hingga pompa sudah disiagakan di lokasi-lokasi rawan banjir.

"Semua personel yang ada di SDA siap jaga dari kemarin-kemarin. Petugas pompa mobil sama satgas-satgas yang ada di lima wilayah semuanya sudah standby. Pengerukan sudah jalan terus dan memang sudah rutin mereka, satgas," kata Juaini.

Dia menegaskan pengerukan waduk ataupun saluran air selalu dilakukan rutin oleh petugas dari Dinas SDA. "Jadi nggak harus menunggu musim hujan baru dikeruk, nggak. Sebelum-sebelumnya sudah dikeruk karena sudah tugas rutin," katanya.

Dia menjelaskan dugaan penyebab banjir di DKI. Menurutnya, banjir diduga terjadi karena ada material proyek yang belum tuntas hingga menyumbat saluran air. Dia menyebut Dinas Bina Marga sudah diminta menyingkirkan material proyek itu agar tak memicu banjir.

"Ya memang tadi juga habis dibahas ya memang karena ada beberapa pekerjaan yang belum selesai ada bahan material di lokasi bisa juga mengakibatkan saluran tersumbat. Material di situ," kata Juaini.