Jumat,  29 March 2024

OPINI

Ini Kisah Ibu Pada Hari Ibu 22 Desember

Redaksi/RN
Ini Kisah Ibu Pada Hari Ibu 22 Desember

Banyak orang menyebut saya sukses mendidik anak. Ketiga anak saya hidup mapan dan mewah. 

Anak pertama saya seorang dokter spesialis bedah dan tinggal di Surabaya. Anak kedua, ahli komputer dan saat ini menetap di Singapura.

Si bontot yakni putri saya ketiga adalah seorang pengusaha makanan (kuliner) dan tinggal di Jerman. Sedangkan suaminya, direktur di perusahaan pesawat. 

BERITA TERKAIT :
Peringati Hari Ibu, Emak-emak PKK Tingkat RW Di Penjaringan Saling Berbagi Kasih
Kinerja Plt Walkot Bekasi Dibandingkan Dengan Benner

Mereka hidup bergelimang harta. Ketika orang memuji saya berhasil mendidik anak, hati saya selalu menangis. 

Kenapa? 

Anak sukses bergelimang harta bukan lah tolak ukur. Kesuksesan ada pada bagaimana kita menanamkan akhlak dan iman kepada anak. 

Oh ya, perkenalkan saya adalah seorang ibu berusia 65 tahun. Suami saya sudah wafat karena diserang jantung. 

Saya mentepap di Pondok Indah. Semua orang Jakarta pasti paham kalau Pondok Indah adalah perumahan elit dan mahal. 

Rumah seluas 600 meter ini dibelikan oleh ketiga anak saya plus isinya, mobil, sopir, pembantu, kulkas, kompor, AC, home teather hingga tukang kebon.

Mereka siap melayani. Hari demi hari, bulan hingga tahun, saya tinggal di rumah mewah sendirian. 

Suatu hari saya bertemu teman SMP di sebuah pasar tradisional di kawasan Kebayoran Baru, Jaksel. Dia berjualan nasi uduk. 

Lama tak bertemu, kami meluapkan rasa rindu di bangku kayu tempat dia berjualan. Sedang asyik ngobrol, tiba-tiba datang seorang pria dan langsung cium tangan ke teman saya. 

"Ibu, saya berangkat dulu ya. Apa ada yang perlu saya bantu," tanya pria itu kepada teman saya. 

Selang lima menit, datang lagi seorang wanita berjilbab. Setelah cium tangan lalu pergi. 

Teman saya bercerita. Kalau anak lelakinya kerja disebuah instansi pemerintah dan anak perempuannya bekerja sebagai jurnalis.

Dalam hati saya bergumam. "Betapa hormatnya mereka pada orangtua. Anak saya telpon saja tidak."

Ternyata kesuksesan itu ada pada akhlak. Kita harus mampu menamkan akhlak dan iman karena hanya itulah yang bisa dibaw hingga dewasa. 

Ingat doa ibu membawa keberkahan kepada anak. Lewat doa-lah, kesuksesan seorang anak bisa digapai. 

Doa ibu juga mampu mewujudkan cita-cita seorang anak. 

 

 

 

#Opini   #HariIbu   #AnakDurhaka   #