RADAR NONSTOP--Nilai kurs Dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat sejak pembukaan perdagangan Selasa (2/10/2018). Pada pukul 11.00 waktu setempat, kemarin, dolar AS kembali "mengamuk" dan akhirnya menembus di angka Rp 15.000.
Mengutip data perdagangan Reuters, Selasa (2/10/2018), di pasar valuta asing, dolar AS diperdagangkan di kisaran Rp 15.001. Itu menguat dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.955.
Nah, pada pembukaan perdagangan Selasa pagi (2/10/2018), mata uang Paman Sam tersebut dibuka di level Rp 14.905. Dolar AS kemudian melesat tajam ke Rp 14.940.
BERITA TERKAIT :Belum berhenti, posisi dolar AS kemudian naik tajam ke Rp 14.985.
Secara year to date (ytd), nilai dolar AS menguat terhadap rupiah sebesar 9,8 persen.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memilih untuk tidak banyak berkomentar terkait dengan depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS akhirnya menembus level psikologis di Rp 15.000.
Mengutip data perdagangan Reuters, Selasa (2/10/2018), dolar AS siang kemarin berada di Rp 15.001. "Ya sudahlah jangan dikomentari dulu. Sudah nanti saja pokoknya kita cerna dulu semuanya," ucap Darmin pada wartawan, di Komplek Istana, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Darmin menyadari, angka Rp 15.000 per US$ menjadi level psikologis baru dan akan berdampak pada biaya komponen pelaku industri. Terutama, pada bahan baku impor.
Kendati demikian, mantan dirjen pajak ini memilih untuk mempelajari dan mengumpulkan informasi terkait dengan perkembangan nilai tukar lebih dahulu.
"Pokoknya saya belum mau komentar itu. Saya coba pulang dulu. Saya coba pelajari, nanti kita lihat," imbuh alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) itu.