RADAR NONSTOP - Aksi demo driver ojek online (ojol) berlangsung tertib. Walau jalan sempat macet tapi aksi demo menolak Revisi UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) berjalan damai.
Ribuan driver ojol yang mendatangi Gedung DPR RI, Senayan, meminta DPR jangan asal ketok soal larangan motor tidak boleh bawa penumpang.
Pimpinan DPR yakni Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Gerindra dan Rachmat Gobel dari Fraksi NasDem menemui pendemo. Keduanya naik mobil komando.
BERITA TERKAIT :Pernah Narik Ojol, Ini Tips Wamenaker Agar Driver Dapat Sewa Berlimpah
Gelar Tasyakuran Di Dapil II Jakarta Utara Bareng Akar Rumput Demokrat, Bunda Neneng Mulai Gaspoll Menangkan Pasangan RK-Suswono
Dasco menyampaikan permohonan maaf karena baru bisa menemui massa aksi. "Kami minta maaf baru menenui kawan-kawan. Kami sebenarnya hari ini reses," kata Dasco.
Dasco menyatakan akan membentuk tim kecil untuk menampung masukan dari driver ojek online (ojol) terkait Revisi UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Sehingga nantinya, motor bisa dilegalkan menjadi kendaraan umum.
“Aspirasi kawan-kawan sekalian akan menjadi masukan bagi kawan-kawan yang menyusun UU. Oleh karena itu, kami nanti akan bentuk tim kecil dari seluruh perwakilan dari Sabang sampai Merauke untuk nanti duduk bersama agar aspirasi dari kawan kawan bisa tertampung di situ,” kata Dasco.
Senada dengan Dasco, Gobel menekankan, nantinya tim kecil tersebut dapat memberikan produktifitas di dalam pembahasan UU itu. Sehingga tak ada pihak yang merasa dirugikan.
“Untuk memudahkannya bikin tim kecil untuk mendiskusikannya. Supaya kita lebih produktif objektif membahasnya," jelasnya.
Sementara massa ojol sempat berteriak. "Woi.. jangan jani manis. Awas kalau bohong kita kepung ya."