Selasa,  03 December 2024

Ngeri-Ngeri Sedap, Jaksel Terbanyak Pasien Corona  

NS/RN
Ngeri-Ngeri Sedap, Jaksel Terbanyak Pasien Corona  
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Warga Jaksel harus tetap waspada. Sebab, data dari corona.jakarta.go.id, daerah dengan penduduk 1,8 juta ini paling banyak pasien corona-nya. 

Dari 51 orang yang berdomisili di wilayah Jakarta terinfeksi virus corona (Covid-19), 24 adalah warga Jaksel.

Sementara Jakbar tercatat sebanyak 9 penduduk, Jakut sebanyak 9 orang, Jaktim terhitung 5 orang, terakhir Jakpus ada sebanyak 4 orang.

BERITA TERKAIT :
Wow, Pemkot Jaksel Anggarkan Rp11 Miliar Buat Beli 50 Unit AC
Diprediksi Bakal Diguyur Hujan, Walikota Jaksel Tingkatkan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana

Seperti diberitakan, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan segera menambah kapasitas tempat tidur dalam ruang isolasi pasien terkait virus corona atau Covid-19. Penambahan ini karena jumlah pasien yang terus bertambah setiap hari, baik dari Jabodetabek maupun daerah lain.

"Karena banyak rujukan yang datang ke kami, maka kami saat ini menyiapkan peningkatan jumlah tempat tidur dari 24 tempat tidur, akan kami tingkatkan dalam 2-3 hari ini menjadi 50 tempat tidur," ujar Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah dalam keterangan lewat video, Selasa (17/3).

Saat ini RSUP Persahabatan memiliki 24 tempat tidur dan 12 ruangan isolasi serta dua ruang ICU berkapasitas 4 tempat tidur.

Sementara itu per Selasa (17/3) RSUP Persahabatan tengah mengisolasi 15 pasien positif Covid-19 atau bertambah satu pasien positif. Namun Rita tak memberitahu indeks nomor pasien tersebut.

"Saat ini kami merawat 23 pasien terdiri dari 15 pasien covid-19, 8 pasien yang masih masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP)," terang Rita.

Merujuk data dari Kementerian Kesehatan per sore ini, pasien positif corona di Indonesia bertambah menjadi 172 orang. Peningkatan terbanyak berasal dari wilayah DKI Jakarta.

Juru Bicara penanganan Corona Achmad Yurianto menjelaskan, hingga tanggal 15 Maret jumlah pasien positif corona, berjumlah 134 orang. Kemudian jumlah pasien positif bertambah sebanyak 12 kasus sehingga menjadi 146 kasus.

"Tanggal 16 pagi sampai malam ada kasus baru 20, dari pemeriksaan spesimen dan ditambah enam orang. Sehingga total 172 kasus," kata Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Selasa (17/3) sore.