RADAR NONSTOP - Angka warga yang terpapar SARS COV 2 penyebab COVID -19 semakin tinggi, data kementerian kesehatan (kemenkes) per sabtu, 20 Maret 2020 disebutkan: Positif 369, Wafat 32, dan sembuh 17.
Ditengah naiknya kasus corona, pemerintah pusat sampai saat ini belum mengambil langkah strategis dan taktis terhadap penanggulangan wabah virus tersebut.
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Wakapolri Ahmad Dofiri, Bongkar Kasus Ferdy Sambo Hingga Tumpas Gangster DIY
Meski memberlakukan pembatasan jarak sosial dengan harapan warga secara sadar melakukan isolasi mandiri (red-berdiam diri di rumah). Namun, pelaksanaannya masih setengah hati.
Hal ini bisa terlihat dari banyaknya warga yang masih berkerumun di keramaian, mulai dari kerumunan di kendaraan umum, resepsi pernikahan, kegiatan keagamaan, arisan keluarga, nongkrong di cafe dan warung - warung.
Penyebaran virus Corona atau COVID-19 tidak bisa dianggap enteng. Pemerintah perlu segera mengantisipasi penyebarannya dengan pengetatan pengawasan di berbagai titik.
Mewabahnya virus corona disinyalir juga dapat menimbulkan gejolak sosial di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan peran institusi TNI dan Polri dalam memastikan pola penanganan virus corona dapat berjalan dengan baik demi terciptanya keamanan Nasional.
Demikian dinyatakan oleh ketua nasional Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho. Sore ini (21/3) di Jakarta Selatan.
Agung Nugroho mengatakan, masih banyaknya warga yang menganggap remeh terhadap penularan SARS COV2 lebih disebabkan pemahaman warga yang minim terhadap SARS COV 2 dan COVID 19. Namun hal ini seharusnya tidak menjadi pemakluman kepada warga yang tidak mengindahkan arahan pemerintah terhadap pembatasan jarak sosial.
"Disinilah perlu peran TNI dan Polri untuk membantu arahan pemerintah terkait penanggulangan SARS COV 2 dan COVID 19 bisa berjalan maksimal,” tutur Agung panggilan akrabnya.
Masih menurut Agung, TNI melalui KODIM dan Koramilnya harus berperan aktif untuk terus memantau dan menghimbau tanpa henti agar warga diwilayahnya dapat mematuhi pembatasan jarak sosial agar warga yang tidak berkepentingan khusus misalnya bekerja, berdagang atau membeli barang dagangan untuk tidak berkumpul dan bisa kembali segera ke rumah.
"Demikian juga Polisi, melalui polsek polseknya dapat melakukan patroli dan menggunakan pengeras suara di mobil patroli untuk mengingatkan warga yang berkumpul di jalan, cafe, dan warung warung untuk segera kembali ke rumah untuk berdiam diri,” jelas Agung.
Selain itu Agung juga mengingatkan kepada Camat dan Lurah juga untuk aktif berpatroli bersama satpol PP di kampung kampung tempat tinggal warganya untuk memastikan bahwa arahan pemerintah dalam penanggulangan SARS COV 2 penyebab COVID 19 benar benar dilakukan warga di wilayahnya.
"Jangan sampai camat dan lurah, justru lengah dan membiarkan aktifitas warganya yang berbentuk keramaian,” kata Agung mengingatkan.