Minggu,  07 September 2025

Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Dibuka, Perlasi: Layangan Udah Naik Kelas

RN/CR
Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Dibuka, Perlasi: Layangan Udah Naik Kelas
Dari kiri: Ponco Darmono (Ketua Perlasi Sumsel), H. Essa Muhammad (KETUM PERLASI), Ko Akiat (Juara Dunia Layangan Aduan), Yose Rizal (Ketua Harian PERLASI), Boss Edo (Founder Club SSG), Haris (Ketua PERLASI Depok) -Ist

RN - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Layangan Aduan Persatuan Layangan Aduan Seluruh Indonesia (Perlasi) 2025 resmi dibuka pada Jumat 5 September 2025. Tahun ini merupakan kejurnas Perlasi keempat yang dimulai pada 2022 silam.

"Pertama kita kejurnas di tahun 2022, terus di 2023, 2024, dan ini tahun keempat," ucap Ketua Umum Perlasi H. Essa Muhamad dalam pidatonya. 

Ia pun mengaku, bangga Layangan Aduan sudah naik kelas dengan adanya ajang kejuaraan nasional. Sekarang Layangan Aduan dibuat profesional dengan aturan yang di sesuaikan KONI.

BERITA TERKAIT :
Kejurnas Rugby Yogyakarta 2025, PRUI DKI Sukses Kawinkan Emas

Terlebih lagi, Layangan Aduan kini didorong untuk menjadi olahraga prestasi karena dalam pertandingan atlet dituntut menggunakan teknik, analisa, dan juga stamina.

"Layangan aduan naik kelas, yang dulunya pada maen di kampung-kampung nyeker ga ada peraturan," ucapnya.

Essa Muhamad tegaskan, naik kelasnya Layangan Aduan ini berkat kerja keras Perlasi agar bisa maju ke dalam kejurnas. 

"Perlasi sebagi wadah sudah mengangkat player layangan menjadi atlit layangan dan sudah mengadakan kejurnas," terangnya. 

Lanjut dia, sekarang ini Perlasi sedang memperjuangkan Layangan Aduan agar merjadi cabang olahraga (cabor) profesional dengan masuknya wakil ketua KONI pusat Mayjen TNI (Purn) Andrie T.U Soetarno dan  Penanggung Jawab Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PB Perpani Dr.Alman Hudri, M.Pd. sebagai dewan pembina. 

Essa juga bersyukur, atas jerih payah Perlasi Layangan Aduan naik level ke kejuaraan nasional dan menghilangkan kebiasaan buruk para pemain layang-layang. 

"Ini masuk bagian Perlasi menjadi solusi dari mereka yang judi dan mabok karna banyak turnamen yang diselenggarakan," imbuhnya. 

Essa Muhamad mengungkapkan, bahwa Perlasi kini tersebar di 20 provinsi Indonesia. 

"Ini perjuangan yang tidak mudah, melalui liku-liku yang pernah saya lewati dan dimusuhi gara-gara Suudzon," terang dia. 

Essa bercerita, Kejurnas Layangan Aduan ini membuat dirinya susah tidur hingga berhari-hari hinggga sampai waktu yang cukup lama.

"Acara yang membuat saya tidak tidur satu bulan. Kurang tidur," ucapnya. 

Esa berharap peran pemerintah untuk ikut serta mendorong olahraga layangan aduan menjadi salah satu olahraga yang mampu menjadi andalan Indonesia. 

Selain menjadi salah satu budaya, layangan aduan juga mempunyai potensi dari segi prestasi maupun pertumbuhan pariwisata dan ekonomi.

Saat ini Indonesia adalah barometer dan pusat layangan dunia, sudah banyak pengrajin layangan dan gelasan yang mengekspor ke negara-negara seperti Brazil, Argentina, Amerika, Peru, Belanda, Ingris, Perancis, Pakistan, Banglades, Malaysia, Brunei, Filipina dan lain - lain.