Jumat,  06 December 2024

Dollar AS Meroket, Rupiah Terkapar

Agus Supriyanto
Dollar AS Meroket, Rupiah Terkapar

RADAR NONSTOP--Hingga saat ini, rupiah masih terkapar terus. Di satu sisi, dolar Amerika Serikat semakin meroket tidak terbendung.

Ya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, Senin (8/10/2018) ditutup masih terkapar di kisaran level Rp15.215/USD. Terkaparnya mata uang Indonesia terjadi saat dolar AS terus mendaki untuk menjaga keuntungan dalam dua pekan.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore anjlok sangat dalam ke level Rp15.215/USD dibandingkan penutupan sebelumnya Rp15.175/USD. Kendati mulai membaik dari sesi kemarin siang, rupiah sepanjang hari Seni  bergerak pada level Rp15.175 hingga Rp15.258/USD.

BERITA TERKAIT :


Sementara, data redaksi bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah akhir sesi juga memburuk di posisi Rp15.230/USD untuk terus memperlihatkan sinyal kejatuhan dibandingkan sebelumnya. Posisi ini merosot tajam dibandingkan akhir pekan kemarin.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah tertahan pada zona merah dengan berada pada level Rp15.193/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah terus terperosok dari posisi perdagangan sebelumnya Rp15.182/USD.

Dan, posisi rupiah menurut data Bloomberg terlihat masih tidak berdaya pada perdagangan spot exchange terjun bebas ke level Rp15.217/USD dibandingkan Jumat pekan lalu Rp15.183/USD. Rupiah di perdagangan awal pekan bergerak di kisaran Rp15.188-Rp15.255/USD.

Di sisi lain pada perdagangan hari Senin, dolar mendaki untuk terus naik dan membangun keuntungan pekan lalu mengiringi pelemahan pasar global, dipimpin oleh ekuitas China. Ditambah data AS baru-baru ini kuat mendorong permintaan untuk greenback.

Terhadap enam mata uang utama lainnya, greenback lebih tinggi 0,2% menjadi 95,85 untuk terus merayap menuju posisi tertinggi 14 bulan dari 96,991 pada pertengahan Agustus. Dolar mendaki setengah persen pekan lalu untuk menandai lonjakan pekan kedua beruntun karena hedge fund meningkatkan kepemilikan dolar mereka sebesar USD3,4 miliar menjadi USD28,7 miliar minggu lalu.

Euro turun seperempat persen menjadi 1,15 terhadap USD dan mendekati posisi terendah USD1,1463 atau terburuk sejak 20 Agustus 2018 saat kenaikan imbal hasil obligasi Italia membebani pikiran investor. Poundsterling juga jatuh 0,4% menjadi 1,3077 versus USD karena pasar terfokus pada setiap terobosan substansial dalam negosiasi Brexit untuk membuat Inggris bergerak lebih dekat ke kesepakatan keluar dengan Uni Eropa.