RADAR NONSTOP- Nama pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) dari Partai Golkar, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan tengah ramai jadi bahan perbincangan, Senin (30/3/2020).
Pasalnya, kedua calon pemimpin yang diusung oleh Partai Golkar itu dinilai melakukan kampanye terselubung ditengah-tengah situasi tanggap darurat percepatan penanggulangan wabah virus Corona atau Covid-19.
Informasi yang berhasil diperoleh Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) menyampaikan, terdapat foto ketua komisi II DPRD Tangsel, Sukarya, tengah membagikan bantuan pangan berupa beras yang tertempel gambar Pilar Saga Ichsan dengan logo Golkar.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Selain itu, terdapat sticker Pilar Saga Ichsan juga tertempel dalam alat penyemprotan disnifektan yang dilakukan oleh oknum pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel. Tak hanya itu, terdapat juga foto Benyamin Davnie dalam alat penyemprotan disnifektan tersebut.
Pengamat publik dan politik UNIS Tangerang, Miftahul Adib angkat bicara soal beredarnya foto dua calon pemimpin Tangsel yang diusung Partai Golkar tersebut.
Menurut Adib, dengan langkah yang diambil oleh tim sukses pasangan calon itu hal yang wajar, apalagi dalam kondisi seperti ini. Kata dia, cara seperti ini juga akan dimanfaatkan oleh bakal calon lainnya.
"Jadi saya berpikir masih lumrah dan wajar ketika Bacalwalkot Tangsel berupaya untuk meraih simpati publik dalam situasi seperti ini, karena mereka adalah calon pemimpin Tangsel yang ingin dikenal oleh masyarakat," terang Miftahul Adib.
Adib menjelaskan, dalam langkah yang diambil tim sukses tersebut yang terpenting sepanjang melakukan promosi calon yang diusungnya memakai dana mereka sendiri, dan tidak terkoneksi dana APBD.
"Kalau dibilang kampanye terselubung ya tidak juga, cuma kadang-kadang ada etikanya. Misalkan bantu-bantu aja tidak usah dikasih stiker, saya rasa semua calon akan memanfaatkan situasi ini untuk meraih simpatik publik, politik itu dinamis banyak gerak-gerik makna yang selalu bisa dikomentari berbagai pandangan," urai Miftahul Adib.
Sementara, Ketua Bawaslu Tangsel Muhamad Acep ketika dikonfirmasi terkait gambar beredar tersebut pihaknya belum dapat menyimpulkan soal pelanggaran.
Menurut Acep, pihaknya harus mengetahui dahulu terkait fakta di lapangannya seperti apa mengenai keterkaitan dua gambar yang kini tengah ramai diperbincangkan.
"Saya gak menyimpulkan itu ada pelanggaran atau tidak, kronologis dan fakta dilapangannya seperti apa?," jelas Muhamad Acep ketika dikonfirmasi Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group).
Menurut Acep, terkait beredarnya gambar tersebut pihaknya harus mendapatkan fakta dilapangan terkait siapa yang sedang menyemprot, dimana dia sedang menyemprot, alat yang dipake milik siapa, gambar yang ada dialat itu gambar siapa dan sebagai apa, serta kegiatan tersebut menggunakan anggaran apa.
Terpisah, ketika dikonfirmasi terkait kegiatan itu politikus Partai Golkar sekaligus Ketua Komisi II DPRD Tangsel, Sukarya, belum dapat memberikan keterangannya. Meski wartawan ini telah konfirmasi melalui jejaring WhatsAap.