Jumat,  19 April 2024

Gara-Gara Lockdown Viral, Wali Kota Tegal Melambung 

NS/RN
Gara-Gara Lockdown Viral, Wali Kota Tegal Melambung 
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono

RADAR NONSTOP - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono melambung. Namanya mendadak masuk dalam daftar kepala daerah top di negeri ini. 

Dalam survei yang digelar nama Dedy mendapatkan skor 2,1 persen atau dibawah Anies Baswedan (Gub Jakarta): 24,1%, Ganjar Pranowo (Gub Jateng): 9,6%, Ridwan Kamil (Gub Jabar): 8,9%, Khofifah Indar Parawansa (Gub Jatim): 8,0% dan Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya): 3,7%.

Nama Dedy mencuat saat kebijakannya melakukan local lockdown Kota Tegal untuk menghindari penyebaran lebih luas virus corona COVID-19 viral. Keberanian Deddy memecah kebuntuan penanganan Corona yang saat itu belum diambil secara tegas oleh pemerintah pusat. 

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

Bahkan, Dedy sial siap menanggung risiko dengan keputusannya itu melanggar. Dia mengatakan masyarakat harus memahami betul bahwa diambilnya opsi local lockdown adalah sebagai langkah untuk melindungi warga Kota Tegal dari bahaya wabah virus corona. 

“Ini adalah pilihan yang sangat pahit. Saya pribadi juga dilematis. Kalau boleh memilih, saya lebih baik dibenci masyarakat,” kata Dedy Yon saat mengumumkan satu pasien positif Covid-19 dan rencana pemberlakuan local lockdown di Balai Kota Tegal, Rabu malam, 25 Maret 2020. 

Dedy Yon Supriyono lahir di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, 14 Agustus 1980. Dedy adalah anak dari pengusaha Muhadi Setiabudi pemilik Dedy Jaya Group. Ia adalah politikus yang memenangkan pilkada serentak yang diselenggarakan pada 27 Juni 2018. 

Dedy bersama Jumadi memperoleh suara mayoritas. Masa mudanya dihabiskan dengan aktif di berbagai organisasi, seperti Gerakan Pemuda Ansor, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). 

Di bidang bisnis, ia sempat menjadi komisaris PT. Dedy Jaya Lambang Perkasa, direktur PO Dedy Jaya, dan ketua Yayasan Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes. Grup usaha Dedy Jaya adalah payung usaha cukup besar di Jawa Tangah bagian barat. 

Dedy memulai karier politik dengan menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Brebes. Ia juga pernah dipercaya sebagai pimpinan DPRD Kabupaten Brebes periode 2009-2014. Selanjutnya ia kembali melenggang ke kursi DPRD Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2014-2019.

Survei Corona 

Hasil persepsi publik yang dilakukan lembaga survei Median bertajuk 'Persepsi Publik atas Penanganan Wabah COVID-19: Kinerja Pemerintah Pusat, PSBB vs Lockdown, Darurat Sipil, dan Mudik'.

Komponen survei terkait kepala daerah tersebut didapatkan detikcom dari Direktur Median Rico Marbun, Minggu (26/4/2020).

Responden diberi pertanyaan, "Siapakah kepala daerah yang Anda sukai atau paling tepat cara menangani wabah Corona? Dari jawaban responden, maka lima besar kepala daerah yang dianggap publik tepat caranya dalam menangani wabah corona per pekan I-II April 2020 adalah:

1. Anies Baswedan 24,1%
2. Ganjar Pranowo 9,6 %
3. Ridwan Kamil 8,9%
4. Khofifah Indar Parawansa 8%
5. Tri Rismaharini 3,7%

Metode survei yang dilakukan Median adalah penelitian dengan melibatkan 20.658 nomor telepon responden yang dipilih secara acak dari survei Median sebelumnya pada September 2018-Februari 2020. Survei ini kemudian mengambil sampel 800 nomor telepon responden dari total 20.658 nomor telepon responden. Pengambilan data berlangsung dari 6 hingga 13 April 2020.

Margin of error dalam penelitian tersebut juga disebutkan dalam angka kurang-lebih 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebenarnya, tidak hanya lima kepala daerah itu yang masuk hitungan survei. Berikut ini hasil selengkapnya:

Kepala Daerah Paling Tepat Menangani Virus Corona

1. Anies Baswedan (Gub Jakarta): 24,1%
2. Ganjar Pranowo (Gub Jateng): 9,6%
3. Ridwan Kamil (Gub Jabar): 8,9%
4. Khofifah Indar Parawansa (Gub Jatim): 8,0%
5. Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya): 3,7%
6. Dedy Yon Supriono (Wali Kota Tegal): 2,1%
7. Herman Deru (Gub Sumsel): 1,1%
8. Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang): 1,1%
9. Fachrori Umar (Gub Jambi): 1,1%
10. Zulkifli Mansyah (Gub NTB): 0,5%
11. Sulkarnain (Wali Kota Kendari): 0,5%
12. Tri Ahyar Abduh (Wali Kota Mataram): 0,5%
13. Rohidin Mersyah (Gub Bengkulu): 0,5%
14. Oded (Wali Kota Bandung): 0,5%
15. Nurdin Abdullah (Gub Sulsel): 0,5%
16. Lukas Enembe (Gub Papua): 0,5%
17. FX Rudyatmo (Wali Kota Solo): 0,5%
18. Erzaldi Rosman (Gub Babel): 0,5%
19. Edy Rahmayadi (Gub Sumut): 0,5%
20. Edi Darmansyah (Bup Kukar): 0,5%
21. Benhur Tomy Mano (Wali Kota Jayapura): 0,5%
22. Arinal Djunaidi (Gub Lampung): 0,5%
23. Tidak tahu/tidak jawab: 33,3%