RADAR NONSTOP - Ada yang beda dengan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Lembaga survei ternama di Indonesia ini memunculkan soal penuntasan Corona.
LSI menyebut kalau virus mematikan dari Wuhan, China itu akan selesai di Indonesia diperkirakan berada pada level 99 persen pada Juni 2020.
Diketahui, LSI Denny JA biasanya mengumkan hasil survei politiik seperti parpol, pilkada, pilpres hingga kinerja para menteri serta gubernur.
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Pilkada DKI Perang Survei, Poltracking Yang Menang RK Dan LSI Yang Unggul Pramono
Direktur Denny JA memperkirakan, kasus Covid-19 tuntas sebelum vaksin ditemukan. Pada survei kali ini, dia mengaku, LSI mengolah data dunia yang ada ditambah riset lain. Dari situ kemudian lahirlah 3 kesimpulan soal virus corona.
"Pertama, 99 persen kasus virus corona selesai sebelum vaksin untuk virus itu ditemukan. Bulan Juli- September 2020 adalah rentang waktu di mana virus corona tak lagi menjadi masalah bagi dunia," katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Pada rentang waktu itu, menurut Denny, mereka yang terpapar virus corona masih tetap ada. Namun, jumlah kasus baru terpapar grafiknya menurun signifikan. Bisa dikatakan, puncak pandemi sudah dilewati.
Kedua, negara Indonesia termasuk negara menengah (Kategori B) dari sisi kecepatan menyelesaikan kasus virus corona untuk mencapai level 99 persen tuntas. Indonesia diperkirakan berada pada level 99 persen pada Juni 2020.
Denny JA mengatakan, kondisi tersebut terjadi jika masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang digariskan WHO dan pemerintah seperti physical distancing, work from home, dan larangan mudik.
Ketiga, 100 persen Indonesia dan dunia bebas dari virus corona ketika vaksin atas virus itu ditemukan. Rentang waktu penemuan virus sekitar Mei- Juli 2021. Ketika vaksin ditemukan, virus corona berubah efeknya hanya seperti penyakit biasa yang tak lagi mematikan.
Berbeda dengan umumnya riset LSI Denny JA, riset ini bertujuan mengolah data sekunder sehingga bukan survei opini publik. Pada survei kali ini, LSI Denny JA tidak menggali persepsi publik atas virus corona.
Denny JA memaparkan, riset kali ini membaca trend data dunia dan Indonesia atas kasus corona. Riset ini ingin menjawab apakah dan kapan puncak pandemik terlampaui. Pertanyaan selanjutnya, bisakah kita prediksi kapan pandemi berakhir.
Kesimpulan untuk pertanyaan itu diolah LSI Denny JA dari 3 sumber data dan informasi, meliputi Worldometer data dunia virus corona, Singapore University of Technology and Design dan berbagai hasil riset lainnya.
Adapun yang menjadi latar belakang, ditemukannya vaksin kekebalan untuk virus corona adalah satu- satunya penjamin virus corona bisa ditangani. Ketika vaksin ditemukan, virus corana hanya menjadi flu biasa yang tak lagi mematika.
Namun sebelum vaksin ditemukan berbagai protokol kesehatan diberlakukan di banyak negara. Antara lain menjaga jarak fisik (social distancing, physical distancing), lock-down wilayah dengan segala istilah yang berbeda, work form home, online learning, penggunaan masker, sesering mungkin mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer).
Data dari worldometer menunjukkan, protokol kesehatan efektif bekerja untuk rata-rata dunia. Sebelumnya, penambahan kasus baru yang terpapar grafiknya menanjak signifikan. Tapi sejak 1 April 2020, penambahan kasus baru terpapar mulai menunjukkan grafik yang landai.
Riset ini menyertakan kasus 4 negara: Jerman, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru. Dari grafik memperlihatkan, kasus baru harian yang terpapar menurun secara signifikan. Pada 4 negara itu, grafik menunjukkan puncak pandemi sudah terlampaui.
Singapore University of Technology and design mengembangkan model prediksi lebih jauh. Trend data dunia itu dibaca dengan menggunakan artificial inteligence. Dari berbagai negara dunia, model itu menyimpulkan 99 persen kasus dunia selesai pada Agustus 2020.
Memperkaya riset Singapore University dengan aneka prediksi yang dikembangkan banyak lembaga, LSI Denny JA lebih menyimpulkan rentang waktu Juli-September 2020 sebagai rentang waktu selesainya 99 persen kasus virus corona.
Kesimpulan ini katakanlah prediksi yang lebih aman karena menggunakan plus minus satu bulan sebagai margin of error dibandingkan yang dinyatakan Singapore University. Berdasarkan data Singapore University pula, dalam menangani virus corona untuk mencapai tuntas 99 persen, LSI Denny JA membagi tiga kategori.
Kategori A (penanganan cepat), Kategori B (penanganan menengah), dan Kategori C (penanganan lambat). Disebut cepat jika 99 persen tuntas itu terjadi paling telat di akhir Mei 2020. Disebut sedang jika 99 persen tuntas di bulan Juni 2020. Disebut lambat jika 99 persen tuntas terjadi setelah bulan Juni 2020.
Indonesia termasuk negara kategori B: menangani virus corona dengan kecepatan menengah. Diprediksi di bulan Juni 2020, virus corona tak lagi menjadi isu besar. Kehidupan hampir normal kembali, walau physical distancing tetap harus dijaga karena vaksin belum ditemukan.