Rabu,  27 November 2024

Caleg PDIP, Putera Betawi Asli Rajin Blusukan

DRI
Caleg PDIP, Putera Betawi Asli Rajin Blusukan
Anis Alamsyah saat blusukan

RADAR NONSTOP - Merintis karir politik dari bawah, mematangkan sikap politiknya. Itulah gambaran singkat sosok Anis Alamsyah, caleg PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta daerah pemilihan Jakarta Selatan 8.

Saat sebagian caleg sibuk mengumbar janji kampanye pada Pemilu 14 April 2019 mendatang, dirinya memilih untuk tak larut dalam pragmatisme.

"Bagi saya, berpolitik bukan sekedar soal berebut duduk di kursi dewan. Politik itu seni  mengabdi pada masyarakat. Konsisten pada ideologi, taat hukum dan ikhlas berjuang merupakan kunci kemenangan mengalahkan pragmatisme" kata Anis saat berbincang dengan radarnonstop.co, Senin (15/10).

BERITA TERKAIT :
Calon Wali Kota Bekasi Tri Digempur Kampanye Busuk Dan Money Politik
Masa Jabatan DPR & DPRD Dipangkas, Lagi Digugat Ke MK 

Selama masa kampanye jelang pemilihan, banyak sekali godaan untuk terseret dalam praktek politik uang.  Namun dengan keyakinan penuh, dirinya berupaya untuk memberikan pendidikan politik langsung ke masyarakat. 

"Money politics hanya akan melahirkan politisi korup dan pada akhirnya menyakiti hati rakyat", tegas ketua PAC Pasar Minggu ini.

Melalui pertemuan-pertemuan kecil, dengan kelompok masyarakat di dapil 8 yang meliputi kecamatan Pasar Minggu, Tebet, Pancoran, Jagakarsa dan Mampang ini baik itu ulama, pedagang pasar, tukang ojek, ibu-ibu rumah tangga hingga generasi milenial ia mengajak agar warga mau menggunakan hak suara. Pertemuan langsung dengan warga, disebutnya ternyata efektif untuk menarik dukungan. 

"Satu suara saja, itu sangat berarti. Menemui langsung kelompok kecil memang melelahkan, tapi Alhamdulillah banyak orang percaya kepada dan memilih saya,," kata  caleg nomor urut 6 ini. 

Pria betawi asli ini menuturkan, dirinya sengaja memilih kelompok kecil untuk mengefisienkan biaya politik. Ongkos politik untuk maju dalam Pemilu 2019 yang menganut sistem proporsional terbuka sangat mahal.

"Saya yakin rakyat punya hati dan bisa didekati dengan hati. Kuncinya komunikasi yang jujur dan apa adanya ketika bertemu dengan pemilih, serta konsisten melawan pragmatisme."tegas Anis.