RADAR NONSTOP - Bagi Uda, dagang adalah mata pencarian satu-satunya. Dari dagang lah dia bisa menghidupi istri dan empat anaknya.
Sejak pandemi Corona, dirinya sudah tidak lagi ada penghasilan. Bahkan, rumah kontrakan yang ditempati di kawasan Kemayoran, Jakpus sudah nunggak dua bulan.
Belum lagi cicilan motor dan biaya makan sehari-hari. Uda, nekat membuka lapaknya di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dengan tekad yang kuat dan berserah diri kepada Allah, pedagang jilbab ini dalam pilihan sulit.
BERITA TERKAIT :PKL Puncak Digusur, Pedagang: Bachril Bakri Musuh Rakyat Kecil
Pasar Jaya Salurkan Bantuan Bahan Pokok Untuk Korban Kebakaran Di Manggarai
"Saya diam di rumah keluarga tak makan. Buka dagangan ada corona. Akhirnya saya nekat, ini hanya untuk makan keluarga saja," ungkap pria 40 tahun berlogat Minang saat ditemui radar nonstop di Pasar Tanah Abang, Jumat (22/5).
Kata dia, dirinya sudah siap mengambil resiko. "Gimana lagi. Saya bukan tak patuh PSBB tapi ini soal perut, saya tak mau keluarga kelaparan," bebernya.
Diketahui, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) masih memenuhi kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/5/2020). Mereka berkerumun menjajakan barang dagangannya di tengah Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB).
Bahkan, ramainya warga sempat viral di media sosial. Berdasarkan pantauan, pedagang memenuhi Jalan Jatibaru II, persis di seberang Stasiun Tanah Abang. Paling banyak mereka menjajakan pakaian hingga celana.
Sejumlah masyarakat pun nampak memenuhi jalan tersebut untuk mencari barang yang dibutuhkan. Sayangnya masih ada sejumlah pedagang maupun masyarakat yang tidak mengenakan masker.