Jumat,  22 November 2024

Bukan Hanya Rakyat, Artis Yang Banyak Duit Aja Kaget Bayar Listrik Bengkak 

NS/RN/NET
Bukan Hanya Rakyat, Artis Yang Banyak Duit Aja Kaget Bayar Listrik Bengkak 
Tora Sudiro

RADAR NONSTOP - Beberapa artis kaget dengan tagihan listrik yang bengkak. Setelah Raffi Ahmad kini aktor Tora Sudiro yang teriak. 

Biaya listrik rumahnya yang bengkak hampir 100 persen kenaikan membuat Tora geleng kepala. Di akun Twitter miliknya suami Mieke Amalia ini mengunggah gambar berita tentang tagihan listrik membengkak. 

"Benar banget ini," tulis Tora seperti dikutip dari Twitter pada Jumat (12/6/2020).

BERITA TERKAIT :
Artis Tajir, Bisnis Prilly Latuconsina Dari Klub Bola Hingga Toko Roti 
Sutet Ditolak Warga Tanjung Priok, PLN Asal Bangun Sebelum Sosialisasi

Tora heran dengan kenaikan tagihan listrik di rumahnya yang fantastis. Padahal ia merasa penggunaan listrik di rumahnya sama dengan sebelum masa pandemi corona.

"Perasaan pemakaiannya sama ama sebelum covid?? Naiknya 100 persen dong rumah," ungkapnya.

Sebelumnya, penyanyi Tompi juga mengeluhkan tagihan listrik kantornya yang membengkak, padahal kantor tersebut tak terpakai karena tutup selama 3 bulan. Pelantun Sedari Dulu itu langsung melaporkan kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui Twitter.

"TAGIHAN PLN MENGGILA! Ini dari PLN kagak ada konfirmasi-konfirmasi, main sikat aja," protes Tompi.

Pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina juga sempat mengeluhkan tingginya biaya listrik. Pasalnya, mereka menghabiskan uang hingga Rp17 juta per bulannya untuk tagihan listrik rumah.

Sebelumnya PLN lewat Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan, ada kebijakan di mana kelebihan tagihan listrik itu bisa dicicil.

"Kami punya perhitungannya perkiraannya 60% dari kenaikan dicicil selama 3 bulan mulai bulan depan. Sementara 40% dari kenaikan dibayarkan Juni ini," kata Yuddy dalam sebuah diskusi webinar bertajuk tagihan listrik naik selama pandemi, di Jakarta Senin (8/6/2020).

Ia pun memberikan sebuah simulasi. Misalnya, tagihan listrik yang biasa dibayar pelanggan ialah Rp 1 juta. Karena perhitungan rata-rata, yang dibayarkan pelanggan tetap Rp 1 juta padahal karena WFH yang harusnya dibayarkan ialah Rp 1,6 juta.

Nah, kelebihan sebanyak Rp 600 ribu inilah yang bisa dicicil. Sebanyak 40% dibayar di bulan Juni, artinya, pelanggan membayar tagihan listrik biasanya Rp 1 juta ditambah 40% tersebut.

"Maka yang saya bayar Juni adalah Rp 1 juta ditambah 40% kali kenaikan tadi Rp 600 ribu, Rp 240 ribu. Berarti di Juni saya membayar Rp 1.240.000," ungkapnya.

Sementara, sisanya sebanyak Rp 360 ribu atau 60% kenaikan tadi dicicil 3 bulan untuk Juli, Agustus, dan September.

"Sisanya Rp 360 ribu dibayar selama 3 bulan masing-masing Rp 120 ribu Juli, Agustus, September. Pemakaian saya di bulan Juli apa adanya berapa, ditambah Rp 120 ribu untuk bulan Juli, Agustus, September," tutupnya.