RADAR NONSTOP- Pandemi Covid19 berdampak pada ketenagakerjaan, salah satunya dialami Lion Air Group. Perusahaan berlogo singa itu tidak perpanjangan kontrak baik tenaga kerja Indonesia maupun asing (expatriate) yang bekerja diperusahaan itu.
Keputusan itu diambil sebagai strategi untuk mempertahankan kelangsungan bisnis dan perusahaan tetap terjaga, merampingkan operasi perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal sebagai dampak pandemi Covid-19.
"Saat ini, Lion Air Group sedang berada di masa sulit dan menantang akibat Covid-19, serta memberikan dampak luar biasa yang mengakibatkan situasi penuh ketidakpastian," ucap Corporate Communications Stategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan media, Kamis (2/7).
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
KFC Jebol Rp 557 Miliar Dan PHK Ribuan Karyawan, Apakah Dampak Boikot?
Sejak mulai beroperasi kembali, Lion Air Group rata-rata mengoperasikan 10-15% dari kapasitas normal sebelumnya yakni rerata 1.400 - 1.600 penerbangan per hari.
"Pada tahun ini, pandemi Covid-19 menjadikan industri penerbangan tidak beroperasi normal di jaringan domestik dan internasional. Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat," jelas Danang.
Sebelumnya, Lion Air Group melakukan pembicaraan bersama mitra-mitra usaha serta melakukan pemotongan penghasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai presentase bervariasi.
"Lion Air Group berterima kasih atas dukungan seluruh karyawan dan berbagai pihak. Kami berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga operasional dan layanan penerbangan dapat kembali normal," tutupnya.