RADAR NONSTOP - Baim alias BS akhirnya diamankan Polresta Bandarlampung. Bos muncikari atau germo dalam kasus prostitusi online artis dicokok di kediamannya di Bekasi, Jawa Barat pada Senin (10/8).
Dalam pemeriksaan, BS mengaku bahwa artis dan model yang meminta 'pekerjaan' atau job kepadanya.
Baim mengakui perbuatannya dan mengungkapkan bisnis esek-esek secara online. Baim mengaku sudah lima tahun terakhir menjalankan bisnis ini. Dari bisnis prostitusi itu, sejumlah wanita model dewasa ditawarkan Baim kepada pria hidung belang lewat akun media sosial miliknya. Tarifnya bervariasi.
BERITA TERKAIT :Pacaran Tapi ML, Setelah Hamil Bayinya Dibuang Di Pondok Aren Tangsel
Dugaan Pelecehan Seksual di SMKN 56, Wakil Ketua DPRD DKI Minta Disdik Tindak Tegas
Dari sekian wanita yang ia jajakan, tarif Vernita yang paling tinggi untuk sekali kencan. Dia dipasang tarif sebesar Rp20 juta untuk 'cinta satu malam'.
"Dia (Vernita) dipesan oleh pengusaha di sini (Lampung) Rp10 juta. Sisanya, dibayar tunai saat bertemu langsung dengan klien (pengguna jasa). Dari transaksi itu, saya dapat Rp8 juta ditransfer dari rekening Vernita ke rekening pribadi saya," ucap BS di hadapan penyidik.
Baim mengakui sudah lama mengenal dua mucikari Melanita dan Maila Kaisa yang menemani Vernita Syabila saat ditangkap di hotel. BS berteman dengan keduanya.
"Ya saya kenal dengan keduanya, dan Kaisa itu teman nongkrong lama saya," ujarnya.
Baim mengungkapkan, awal perkenalannya dengan artis FTV Vernita Syabilla melalui aplikasi pesan. Perkenalan itu, karena Vernita yang lebih dulu menghubunginya. Dalam perkenalan itu, Vernita meminta job atau pekerjaan.
"Pertama kali yang kontak saya itu dia (Vernita), karena sering chatting online itu akhirnya saya kasih dia job. Saat itu saya janjikan sama Vernita ada job di Bandarlampung," ungkapnya.
Sebelum dapat ' job' di Bandarlampung, kata Baim, Vernita sudah pernah satu kali menerima job darinya untuk melayani pria hidung belang di wilayah Jakarta.
"Kalau untuk di Lampung, ya baru pertama kali ini di Kota Bandarlampung," kata pria yang bekerja di event organizer ini.
Baim juga mengaku, mayoritas pria hidung belang yang meminta jasa kencan darinya adalah pengusaha. Namun dia membantah ada artis lain selain Vernita.
"Pengguna jasanya mayoritas pengusaha semua, tidak ada yang pejabat. Tidak ada artis lainnya, ya hanya Vernita Syabilla ini saja. selebihnya, dari kalangan model-model dewasa," tandasnya.
Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Resky Maulana mengatakan, dalam perkara ini Baim berperan sebagai koordinator atau bos dari kedua mucikari, Melianita dan Kaisa yang telah ditangkap lebih dulu bersama Vernita Syabilla beberapa waktu lalu.
Baim menerima order dari calon pengguna jasa seorang pengusaha di Lampung. Selanjutnya, dia menghubungi Melianita dan Kaisa untuk menemani Vernita 'berkencan'.
"Peran tersangka Baim, yakni sebagai penyedia jasa atau menjadi penghubung antara pengguna jasa dengan artis Vernita Syabilla. Tersangka mendapat sejumlah fee dari hasil transaksi antara Vernita dan pengguna jasa tersebut," ujarnya, Sabtu (15/8).
Seseorang berinisial BS, yang diduga sebagai bos muncikari artis Vernita Syabilla, diringkus kepolisian. Darinya, polisi mengulik mengenai tarif yang biasa dipatok untuk prostitusi artis atau model yang ditawarkan ke para pria hidung belang.
Sebenarnya sebelum BS ditangkap, polisi sudah menetapkan 2 muncikari sebagai tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terkait Vernita Syabilla. Kala itu polisi mengungkapkan keduanya berinisial MK dan MNA alias MEI mendapatkan Rp 10 juta dari tarif Rp 30 juta untuk Vernita Syabilla.
Kini, setelah BS ditangkap, polisi mendapatkan fakta-fakta lain mengenai dugaan prostitusi tersebut. BS merupakan bos agensi model-model majalah dewasa hingga artis-artis untuk figuran sinetron. Namun, menurut polisi, profesinya itu adalah kedok untuk bisnis prostitusi yang dijalaninya.
Polisi juga mengatakan bila BS diduga kerap menawarkan jasa prostitusi dari model-model majalah dewasa. Namun tarif untuk model itu disebut polisi berbeda dengan artis.
"Kalau model yang Rp 2-3 juta ada puluhan (orang). Kayak ada kelas-kelasnya gitu ya. Model yang sudah terkenal," ujar Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana dikutip dari detik.com, Minggu (16/8/2020).
Namun dari pengakuan BS, polisi menyebut tidak sampai 10 orang model yang ditawarkannya untuk prostitusi. Polisi pun masih mendalami hal itu.
Sementara itu, polisi menyebut untuk tarif artis berkisar Rp 20-30 juta. Angka itu pun disebutnya menggelembung karena sistem keuntungan berantai dari BS ke muncikari-muncikari lain di bawahnya.
"Itu kalau Rp 20-30 (juta) itu sudah tangan yang ketiga-keempat kayak tersangka muncikari yang kemarin. Kalau langsung ke dia (BS) lebih murah gitu karena komunikasinya gitu. Jadi kalau ada yang minta dari pihak kedua-ketiga lebih mahal lagi karena kan ada keuntungan-keuntungan berantai tapi kalau langsung ke si BS ini dengan tarif Rp 20 juta atau Rp 15 juta. Kalau dari pihak ketiga lagi, tambah lagi," ujar Resky.
Saat ini BS sudah ditahan polisi. Sementara itu, polisi sebelumnya sudah menetapkan dua muncikari sebagai tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terkait Vernita Syabilla.