RADAR NONSTOP - Pembajakan atlet menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) masih terus terjadi. DKI Jakarta sebagai gudangnya atlet berprestasi jadi incaran.
Data dari KONI DKI Jakarta menunjukkan banyak atlet ibukota loncat ke daerah seperti Papua, Jawa Barat dan Jawa Timur. Sekretaris Umum (Sekum) KONI DKI Jakarta, Djamran, melihat fenomena tersebut bisa mempersulit peluang kontingin DKI Jakarta meraih juara umum pada PON 2020 Papua.
Alasannya, atlet yang dibajak daerah lain, merupakan atlet andalan. “Pembajakan memang fenomena menjelang PON. Tapi, kami tidak gentar dan tetap menatap target juara umum," jelas Djamran saat berbincang dengan radarnonstop di Sate Khas Senayan, Kebon Sirih, Jakarta Pusat,
BERITA TERKAIT :Diego Simeone Ukir Sejarah di La Liga
Hasil Evaluasi PON Aceh-Sumut, Selancar Ombak DKI: KONI & Cabor Sudah Berjuang
Kendati demikian, imbuh Djamran, KONI DKI tetap optimis menatap target juara umum sesuai dengan harapan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Salah satu langkah yang kita ambil adalah mengirimkan atlet-atlet DKI mengikuti training camp di berbagai kota yang tergabung dalam Sister City, diantaranya ke Beijing,” ujar Djamran.
Selain itu, pastinya KONI DKI juga akan memberikan bonus dan jaminan kepada atlet berprestasi, terutama yang berhasil meraih medali emas.
Seterusnya Djamran mengungkapkan salah satu faktor pemicu atlet DKI dibajak daerah lain, dikarenakan pada 2017 lalu KONI DKI dalam kondisi konflik. “Saat ini kami sudah solid. Dan sudah bergerak untuk mencapai target," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum KONI DKI Jakarta Gde Sardjana menambahkan, pindahnya atlet jelang PON sudah terjadi sejak bulan Agustus 2018 lalu. Saat ini yang dilakukan adalah menjaga dan membina atlet berprestasi.
Apalagi kata dia, ada sekitar 187 atlet Jakarta yang masuk pelatnas untuk ajang Asean Games 2018. Dan ini menjadi modal besar Jakarta untuk merebut juara umum.
Di PON Papua 2020 menurut Gde Sardjana, diperkirakan bakal dipertandingkan sekitar 800 nomor. “Kalkulasi kami sekitar 1700 atlet yang kita siapkan," tegasnya.
Sinergi Dengan Pemprov dan DPRD
Untuk mewujudkan mimpi juara umum, KONI DKI Jakarta tentunya tidak bisa jalan sendiri. Saat ini, KONI sudah bersinergi dengan pemprov yakni Dispora dan DPRD.
"Semua masukan kita terima dan kita kaji. Dan organisasi kita sudah solid baik pengurus dan cabang olahraga serta Dispora hingga DPRD," terang Gde Sardjana.
Ia juga menyatakan KONI, Dispora dan DPRD telah sepakat untuk menjaga atlet tidak dibajak atau pindah.
"Kita terus berupaya mencegah atlet yang pindah. Bahkan yang pindah dan dia berprestasi akan kita tarik lagi ke Jakarta," ungkapnya.
Jakarta memang menjadi prioritas para atlet untuk meniti karir. Selain bonus besar jika berhasil meraih emas, atlet juga akan disalurkan ke perusahaan BUMD hingga diangkat menjadi PNS.