Jumat,  22 November 2024

Dinilai Gagal Tangani Covid-19, Isu Reshuffle Dan Tagar #erickout Jawara

RN/CR
Dinilai Gagal Tangani Covid-19, Isu Reshuffle Dan Tagar #erickout Jawara
-Net

RADAR NONSTOP - Linimasa platform media sosial Twitter kembali ramai dengan tagar atau tanda pagar yang menyinggung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Cuitan-cuitan bertagar #erickout itu meminta sang menteri diganti. Bahkan tagar #erickout sempat puluhan menit ada di no 1 trending topik Indonesia dan no 2 di getdaytrend.

Berdasarkan pantauan pada Senin (7/9/2020) siang, tagar #erickout menempati posisi satu dalam daftar “Trending in Indonesia” atau topik yang menjadi tren di Indonesia. Kebanyakan mereka mengunggah poster yang bernuansa penolakan bagi Erick.

BERITA TERKAIT :
Bos Garuda Indonesia Mau Didepak Seperti Pertamina, Irfan Setiaputra Sudah Dapat Bocoran?
Marger BUMN Ala Erick Thohir, Solusi Atau Cuma Gengsi?

Poster yang paling banyak diunggah bertajuk meme link2 berita soal janji janji Erick Thohir dalam penanganan covid, janji tidak PHK BUMN, soal rangkap jabatan, BUMN sarang kadrun, kegagalan erick memimpin Satgas Covid 19.

Setidaknya poster tersebut dicuitkan oleh ratusan akun antara lain

@kabinethijau 

@ningdijah

@kocak

@rotbak

@jokopekikbanten

@akew45

@sukardiansyah 

@markonah

@cesar98

@matjibrut

@julius13

@matapanah

@gadismerak

Akun @kabinethijau misalnya mentweet 


Jadi apa saja kerjamu Ketua Sargas PEN dan Satgas Covid. #erickout. Sambil menyertakan meme riset bank dunia dll

Di sisi lain akun @akew45 mentweet Jangan Sampai perekonomian hancur. Segerakan #erickout dari BUMN.

Sementara itu, Ketua Forum Jurnalis Jakarta Akhmad Yuslizar mengatakan bahwa tagar #erickout adalah reaksi kemarahan masyarakat dari mundurnya  perekonomian rakyat, ancaman resesi, wabah PHK dan pandemik corona yang tak berujung.

"Menteri BUMN  sebagai pemimpin satgas PEN dan Covid telah gagal. Lihat saja...corona malah meningkat,' kata Yos sapaan akrabnya.

Dia melihat bahwa Erick lebih banyak berjanji daripada menepati janjjnya. Pernyataan ya soal vaksin corona beberapa kali berbenturan. Termasuk dengan WHO. “Wajar kalau reaksi keras sampai membuat tagar yang akhirnya jadi TTI," katanya