RADAR NONSTOP- Cuitan nyinyir Akun @Berkarya_Info yang diduga milik Partai Berkarya sontak ramai menuai reaksi.
Isi kalimat ‘ Buat yang suka teriak teriak Jawasentris, apakah sudah terpuaskan hatinya setelah hampir dua periode ini kita dipimpin oleh suku Batak?' pada Jumat, 18/9/2020, dinilai mengandung unsur SARA.
Pengamat politik nasional Tamil Selvan mengatakan bahwa partai yang memiliki suara nasional nol koma atau yang kerap disebut parnoko (partai nol koma) cenderung sering membuat sensasi guna menaikan popularitas dan elektoral.
BERITA TERKAIT :Victor Osimhen Cuek Disebut Gabung Klub Inggris
Roberto Mancini Terima Pesangon Ratusan Miliar
"Memang parnoko ini selalu cari sensasi agar populer. Terakhir kita lihat ada juga Plt Ketum parnoko yang pasang baliho capres 2024, saya kira ini sah saja asal dalam koridor menjaga etika dan adab. Jika kali ini mengunakan unsur sentimen Suku, saya kira ini sangat tidak terpuji." Ujar Kang Tamil kepada awak media, Minggu, 20/9/2020.
Kang Tamil mengatakan bahwa Partai Politik merupakan simbol wadah perkumpulan dalam meramu aspirasi masyarakat yang seharusnya memberikan contoh baik kepada rakyat, bukan justru menghalalkan segala cara demi popularitas.
"Saat ini kita sedang bahu-membahu merajut kerukunan dalam pancasila, namun jika ada partai yang justru menimbulkan intrik perpecahan seperti ini, saya kira perlu ditinjau kembali fungsi keberadaan partai tersebut. Kalau belum apa-apa saja sudah begini, jangan-jangan kedepan korupsi merupakan hal lumrah bagi mereka." Tegas Kang Tamil.
Lebih lanjut Pengamat bermarga Silalahi ini mengajak masyarakat untuk berfikir positif, sebab belum tentu akun twitter tersebut merupakan milik Partai Berkarya.
"Sebenarnya saya juga tersinggung, saya ini kan Silalahi. Saya diangkat keluarga oleh tokoh masyarakat Batak Bapak Nikson Silalahi dan diberikan marga. Namun mari kita positif thinking, sebab itu bukan akun bercentang biru dan bisa saja bukan official milik Partai Berkarya. Mari kita tetap waspada pada intrik-intrik perpecahan yang diciptakan oleh oknum tidak bertanggung jawab," tutupnya.