RADAR NONSTOP - Sebagai orang timur dan beragama Islam. Mestinya harus memiliki empati terhadap almarhum Sekda, Saefullah.
Karena itu, pihak - pihak yang ngebet ingin menduduki kursi bekas bang Ipul (panggilan akrab almarhum Saefullah) diminta bersabar. Masa berkabung belum usai, pusara belum juga kering.
Begitu dikatakan Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Syarief menanggapi massifnya dorongan pemilihan pengganti Sekda. Bahkan kabarnya beberapa calon yang diunggulkan sudah membentuk tim sukses.
BERITA TERKAIT :Orang Heru & Joko Di Jakarta Bakal Kena Bersih-Bersih, Otaknya Marullah?
Apresiasi Marullah Jadi Sekda Lagi, FPPJ: Harus Rangkul Aktivis Jakarta
Menurut Syarief, almarhum Saefullah belum lama dimakamkan, semua pihak diharapkan dapat menahan diri dengan tidak sibuk menyodorkan nama pengganti Saefullah.
"Saya kira sabar dululah, almarhum pak Saefullah belum 40 hari, pusarannya aja belum kering," ujar Syarief di gedung DPRD Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (30/9/2020).
"Sebagai orang beragama, dan berbudaya timur kita harus hormati almarhum. Kedepankanlah akhlaqul karimah," tambahnya.
Syarief menjelaskan, keberadaan Sekda penting, namun demikian tanpa adanya Sekda pemerintahan dipastikan akan tetap berjalan.
Syarief mengungkapkan, dalam mekasisme pemilihan Sekda semua ada aturan, sehingga ia berharap semua pihak dapat menahan diri.
"Sekda penting, tapi tidak kemudian merontokan bangunan sikap keagaam dan budaya. Tanpa adanya sekda dalam beberapa waktu kedepan, saya kira pemerintahan tetap jalan," jelas Syarief.
"Perlu diketahui, pengangkatan sekda ada mekanismenya. Pertama pembentukan pansel, pansel bekerja membuka pendaftaran. Susunan jadwal, seleksi administrasi, kompetensi, wawancara dan penetapan 3 nama dikrim ke gub dan diteruskan ke presiden," pungkasnya.