Minggu,  24 November 2024

Begal Sepeda Kian Marak, Nih Pesan Kapolres Jakpus

RN/CR
Begal Sepeda Kian Marak, Nih Pesan Kapolres Jakpus
-Net

RADAR NONSTOP - Pesepeda di Ibu Kota dihimbau meningkatkan kewaspadaan. Soalnya, aksi penjambertan atau begal sepeda kian marak dan sadis.

Karena itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono meminta agar saat bersepeda sebaiknya tidak sendiri, tetapi berkawan, minimal berdua.

"Para pengendara sepeda tetap memperhatikan waktu dan tempat pada saat berolahraga, jika memang sepi sekali, kalau bisa bersama-sama jangan sendirian," kata Kombes Budi.

BERITA TERKAIT :
Pria Mata Keranjang Jadi Sasaran, Digoda Lewat Aplikasi Kencan Lalu Dikasih Racun Tikus
Satpam Dan Istrinya Bikin Jaringan Rampok Motor

Menurut Budi, pelaku kejahatan biasanya berani melakukan tindak kejahatannya apabila melihat korbannya sendirian.

"Kalau bisa bersama-sama, minimal berdua, sehingga saling menjaga," ujar Budi.

Terkait aksi penjambretan terhadap pesepeda yang belakanga ini marak terjadi, Budi mengatakan pihaknya tidak akan melarang masyarakat untuk berolahraga sepeda.

Namun, lanjut dia, para pesepeda hendaknya memperhatikan hal-hal untuk mewaspadai tindak kejahatan tersebut.

Polres Metro Jakarta Selatan telah membantu satgas gabungan antibegal untuk mencegah penjambretan ponsel maupun penjambret pesepeda.

Satgas tersebut terdiri atas dua tim yakni tim pencegahan dan tim penindakan.

Tim pencegahan terdiri dari patroli terbuka dan pengamanan.

"Kami akan mengetatkan pencegahan dengan menempatkan personel anggota di tempat-tempat yang rawan," kata Budi.

Dia menambahkan, dengan pembentukan satgas itu, pihaknya fokus untuk melakukan pengetatan pengamanan di tempat-tempat yang kerap dilewati pesepeda dan melakukan pengungkapan tindak pidananya.

Waka Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Agustinus Agus Rahmanto menambahkan, pembentukan satgas ini untuk memberikan rasa tenang kepada masyarakat di wilayah Jakarta dalam beraktivitas sepeda.

Melalui satgas ini, Polres Metro Jakarta Selatan berupaya mempersempit ruang gerak pelaku dan tengah berupaya mengungkap pelaku kejahatan terhadap pesepeda yang telah terjadi.

Menurut Agus, begal sepeda menjadi jenis kejahatan baru karena di masa pandemi ini olahraga sepeda menjadi banyak digemari, selain itu harga sepeda yang digunakan tidaklah murah.

"Ketika PSBB ini cari sepeda susah, olahraga yang digemari sekarang adalah gowes itu fakta, dan sepedanya harganya bukan 'kaleng-kaleng' juga fakta itu," katanya.

Jadi, tambahnya, hal itu menjadi salah satu pemancing jenis kejahatan baru dengan sasaran orang berduit.

"Rata-rata, kalau sepedanya bagus berarti yang dibawanya barang-barang mahal, maka hindari itu," kata Agus.

Untuk itu, Agus juga mengimbau para pesepeda untuk tidak menggunakan pakaian atau aksesoris yang mencolok seperti memakai gawai yang dipasang atau digantung di sepeda atau di lengan.

Beberapa kasus begal sepeda terjadi di wilayah Jakarta Selatan, pertama pada Juni 2020, seorang pesepeda yang pulang ke rumahnya pada pukul 02.00 WIB dibegal oleh pengendara sepeda motor di Jalan Panglima Polim.

Kejadian percobaan begal sepeda juga dialami salah seorang artis di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan beberapa hari yang lalu.

Kedua kasus itu juga tengah ditangani Polres Metro Jakarta Selatan untuk pengungkapan.