Jumat,  22 November 2024

15 Tahun Stag

Anak Rantau Sumut Desak Pradi-Afifah Benahi Depok

NS/RN
Anak Rantau Sumut Desak Pradi-Afifah Benahi Depok
Ilustrasi macet di Kota Depok.

RADAR NONSTOP - Stagnya pembangunan Kota Depok membuat para perantau asal Sumatera Utara (Sumut) resah. Mereka meminta kepada Pradi Supriyatna - Afifah Alia membenahi Depok.

Ikatan Pemuda Rantau Sumatera Utara (IKAPASU) membandingkan Depok sebagai penyangga Jakarta dengan Tangerang Selatan (Tangsel), Kota Tangerang dan Kota Bekasi. 

"Depok jauh tertinggal. Ada kesan 15 tahun Depok dikelola karena kepentingan kelompok dan golongan dan ini harus dibenahi dong," tegas Sekjen IKAPASU Liston Baringbing saat jumpa pers di kawasan Cikini, Jakpus, Jumat (23/10).

BERITA TERKAIT :
Orang Sawangan Kapok Janji Manis PKS, Imam Bisa Jebol Dilibas Supian? 
Wali Kota Depok Bikin Ulah, PKS Kenapa Galak Ke Janda?

Mantan aktivis mahasiswa ini mencontohkan, jika Anda keluar Tol Brigif dan Sawangan maka yang terjadi siap-siap macet. "Karena setelah keluar tol jalannya kecil dan sempit. Inikan bukti kalau Pemkot Depok tidak peka," ungkapnya. 

Belum lagi kata Liston, soal ekonomi dan banjir serta macet yang parah. "Saya rasa saatnya Pradi-Afifah kita paksa untuk membenahi Depok. Pemilih harus cerdas dalam memilih calon walikota," bebernya. 

Dia juga yakin jika masyarakat Depok solid untuk perubahan maka kota seluas sekitar 200,3 km itu akan berubah. "Lihat Tangsel, Bekasi dan Tangerang menjadi kota satelit. Lho ini Depok kok stag ya," sindirnya.

Elektabilitas Naik 

Liston menilai saat ini elektabilitas Pradi-Afifah terus naik. Hal ini disebabkan masyarakat yang rindu dengan kepemimpinan tegas, transparan dan bebas korupsi. 

"Hal itu dinilai ada pada sosok Pradi. Berbicara tentang sepak terjang pak Pradi dalam memipin sudah tidak diragukan lagi, beliau pemimpin yang berprestasi dan egaliter" tambahnya.

Tak hanya itu, kata Liston, masyarakat Depok hari ini sangat merindukan pemimpin yang memiliki komitmen untuk melayani rakyat. "Kami lihat masyarakat Depok terbuka dan merindukan pemimpin yang melayani rakyat," ucap eks aktivis Forkot ini.

Liston mengungkapkan, anggota IKAPASU yang berjumlah puluhan ribu memang sebagian tidak memiliki hak pilih di Depok, tetapi kami memiliki orang tua, sanak saudara, teman dan sahabat yang tersebar di Depok yang memiliki hak suara.

"Kami akan yakinkan mereka untuk memilih Pradi-Afifah, kami akan berjuang dengan turun kebawah untuk menangkan Pradi-Afifah," tegas Liston.

Sebelumnya, berdasarkan hasil suvei Democracy And Electoral Empowerment Pat-nership (DEEP) kepada 582 responden pada 15 hingga 30 September 2020, se¬besar 43,2 persen responden akan memilih pasangan PradiAfifah. 

Sedangkan 36,4 persen responden memilih Idris-Imam. Hasil survei DEEP juga mendapati, popularitas Pradi sedikit unggul dari figur lainnya.