Jumat,  19 April 2024

Pilkada Tangsel

Usai Paha Mulus, Kini Muncul 'Coblos Udel' Saras

NS/RN/NET
Usai Paha Mulus, Kini Muncul 'Coblos Udel' Saras
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

RADAR NONSTOP - Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo kembali dirisak. Foto keponakan Prabowo itu beredar.  

Kali ini foto soal Saras sedang hamil. Sebelumnya adalah cuitan 'paha mulus'. Dilihat di akun Twitter-nya, Sara mengomentari unggahan yang menyertakan foto dirinya saat tengah hamil. 

Dalam unggahan itu, ada narasi 'coblos udelnya'. Foto itu memang menunjukkan Sara tengah memegang perutnya yang membesar dan memperlihatkan bagian pusarnya.

BERITA TERKAIT :
Caleg DPR, Eks Wagub DKI Bisa Tumbang Dilibas Ponakan Prabowo 
Isyana Sarasvati Tegang Ketemu Nicholas Saputra, Ngaku Gak Bisa Buka Mulut

Sara mengaku sedih saat foto kehamilannya dijadikan bahan serangan pendukung lawan politiknya di Pilkada 2020. Menurutnya, foto itu diambil saat dirinya tengah mengandung anak pertama dan sama sekali tidak terkait dengan Pilkada.

"Cukup menyedihkan bahwa foto yang diambil suami saya sebagai ungkapan syukur kami atas berkat yang Tuhan berikan kepada kami 5 tahun lalu saat hamil dengan anak pertama, yang tidak ada kaitan sama sekali dengan Pilkada saat ini (pemikiran mau maju saja tidak ada), dijadikan bahan serangan pendukung lawan," kata Sara saat dihubungi, Minggu (25/10/2020).

Bagi Sara, kehamilan adalah berkat bagi perempuan dan merupakan karunia Tuhan. 

"Tanpa perempuan bisa hamil, tidak ada anak, maupun keturunan. Jika berkat ini bisa digunakan untuk melecehkan seorang perempuan, ibu, dan calon pemimpin daerah, maka apakah contoh ini yang kita berikan kepada generasi berikutnya? Apakah beliau yang memuat itu nyaman jika ibundanya diperlakukan demikian oleh siapa pun?" ujarnya.

Menurut Sara, kata-kata yang digunakan si pengunggah yang mengomentari foto kehamilannya tidak bisa ditoleransi. Sara pun menyebut si pengunggah sengaja mencari-cari fotonya untuk dijadikan bahan serangan.

"Terlepas keyakinan setiap pribadi masing-masing dan cara pandang kita tentang cara berbusana yang layak, kata-kata yang digunakan jelas bentuk pelecehan dan ini tidak bisa ditolerir," tegas Sara.

"Foto tersebut adalah foto dari 5 tahun lalu, artinya pun yang mengunggah dengan sengaja mencari foto sampai ke 5 tahun lalu yang bisa digunakan untuk menyerang secara sadar," imbuhnya.