RADAR NONSTOP - Inspektur Jenderal Nana Sudjana yang disebut-sebut menjadi calon kuat Kapolri jauh dari harapan. Indonesia Police Watch (IPW) menilai pencopotan Nana dari jabatan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya dimanfaatkan sebagai manuver dalam persaingan bursa calon Kapolri.
Sebab, selama ini, Nana dilihat sebagai salah satu calon kuat dari 'Geng Solo'. Ketua Presidium IPW Neta S. Pane mengatakan dengan dicopotnya Nana maka akan semakin berat mendapatkan bintang tiga sebagai syarat masuk dalam bursa calon Kapolri.
"Kecuali Jokowi nekat meminta Nana dijadikan bintang tiga pada Desember mendatang karena pensiunnya Sestama Lemhanas dan Kepala BNN dan dimutasikan ke sana," ucap Neta saat dihubungi pada Selasa, 17 November 2020 dikutip dari tempo.co.
BERITA TERKAIT :Ancam Akan Culik Wartawan, PEWARIS Minta Kapolda Tindak Tegas Pengawal Atta Halilintar
Kapolda Baru Semoga Cepat Move On Saat Pilkada Serentak
Sebagaimana diketahui, Kepala Kepolisian RI Jenderal Idham Azis mencopot Nana Sudjana dan Inspektur Jenderal Rudy Sufahradi Novianto sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat pada 16 November 2020. Keduanya lantaran tidak melaksanakan perintah terkait pengamanan protokol kesehatan.
Padahal, nama Nana menjadi salah satu dari delapan nama yang disebut-sebut bakal masuk ke dalam bursa calon Kapolri. Sedangkan Idham Azis, Kepala Kepolisian RI saat ini, akan memasuki masa pensiun pada tahun depan.