Jumat,  19 April 2024

Sriwijaya Air Jatuh, Nelayan: Ada Ombak Aneh Dan Perahu Goyang 

NS/RN
Sriwijaya Air Jatuh, Nelayan: Ada Ombak Aneh Dan Perahu Goyang 

RADAR NONSTOP - Insiden maskapai Sriwijaya Air hilang kontak dirasakan para nelayan di laut Jakarta. Bahkan, perahu yang mereka bawa sempat goyang karena adanya ombak aneh.

"Perahu saya goyang. Ada suara ledakan di dasar laut dan menimbulkan ombak," tegas Sumin, seorang nelayan yang biasa mencari ikan di kawasan Kepulauan Seribu saat ditemui di Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (9/1) malam. 

Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi, menyebutkan pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan sekitar Pulau Laki, Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan pada Sabtu (9/1). Adalah nelayan sekitar yang pertama melihat benda jatuh ke perairan.

BERITA TERKAIT :
65 Ton Amunisi Meledak, Pengalima TNI Janji Ganti 31 Rumah Warga Yang Rusak Akibat Ledakan
Berawal Dari Asap, Gudang Peluru Milik Kodam Jaya Meledak Mirip Bom

"Info dari nelayan bubu, melihat ada benda jatuh di laut sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki getaran jatuhnya pesawat sampai ke pemukiman Pulau Lancang," ujar Junaedi, yang disampaikan Kominfotik Kepuluan Seribu di Jakarta, Sabtu sore.

Junaedi mengungkapkan menerima informasi dugaan pesawat jatuh sekitar pukul 14.30 WIB. Selanjutnya tim gabungan dari aparatur Kelurahan Pulau Pari, Banbinsa, Damkar, Satpol tim SAR dibantu nelayan menyisir di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Sementara itu, Lurah Pulau Pari Mahtum menambahkan tim gabungan sudah menemukan serpihan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Pulau Laki. "Sudah ditemukan serpihan pesawatnya. Sampai saat ini petugas gabungan masih melakukan pencarian korban penumpang pesawat Sriwijaya Air," ujar Mahtum.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan membenarkan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB. “Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.

Novie mengatakan saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). “Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain,” katanya.

Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.