RN- Musim hujan mulai melanda DKI Jakarta, namun ada yang berbeda kali ini, Jakarta yang menjadi kota langganan banjir kini tidak nampak ada genangan air walau curah hujan cukup tinggi.
Komunikolog Politik sekaligus Ketua Forum Politik Indonesia Tamil Selvan mengatakan bahwa kondisi Jakarta bebas banjir ini merupakan 'output' kerja nyata dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diberi kepercayaan mengelola tanggung jawabnya, dalam hal ini Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.
"Biarkan para ASN itu bekerja sesuai kewenangannya jangan diintervensi. Hasilnya kini kita bisa menikmati Jakarta bebas banjir. Wajar jika Anies dipuji karena ini, tapi anak buah juga perlu diapresiasi karena telah menyelamatkan wajah Anies dari sisi kinerja," ujar pengamat yang dikenal dengan panggilan Kang Tamil ini kepada awak media, Jumat (5/2).
BERITA TERKAIT :Dinilai Tak Serius Tangani Banjir ROB, Warga Jakut Minta Ganti Walikota?
Pj Gubernur DKI Teguh Pusing Banjir Rob, Wali Kota Jakut Jangan Cuma Wacana
Pengamat ini mengaku memperhatikan prilaku kerja Dinas Sumber Daya Air dalam mengelola manajemen penanggulangan banjir. Dirinya menilai bahwa dinas saat ini lebih mengedepankan kerja daripada beretorika.
"Saya memperhatikan pola kerja di SDA ini langsung ke teknis masalah, bukan hanya retorika atau omdo (omong doang). Kita lihat masifnya pembersihan lumpur gorong-gorong dan waduk, hinga penyiagaan petugas di rumah pompa. Ini perlu di contoh," paparnya.
Lebih lanjut Kang Tamil mengatakan bahwa agar semua pihak tidak terlena dengan pujian lantas menurunkan kualitas kerja, sebab BMKG memprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan di pertengahan Februari 2021.
"Jangan terlena karena pujian, justru harus lebih meningkatkan kualitas kerja, apalagi Februari ini curah hujan akan tinggi," pesannya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengalang program gerebek lumpur, yang secara masif melakukan pembersihan lumpur di gorong-gorong, waduk/sungai dan kali, juga saluran mikro, serta saluran penghubung (PHB).
"Program ini merupakan strategi Dinas SDA untuk memaksimalkan daya tampung saluran dan kali, jadi jika curah hujan tinggi, air ngak meluap ke pemukiman warga atau jalan yang bisa mengganggu aktivitas," kata Juaini.